TEMPO.CO, Jakarta - Kura-kura cenderung akan terkejut dan bereaksi agresif bila disentuh makhluk lain yang lebih besar, dikutip dari Mid-Atlantic Turtle and Tortoise Society.
Walaupun begitu, kura-kura tampak seperti tenang. Merujuk All Turtles kura-kura tidak memiliki pita suara. Kura-kura berkomunikasi melalui desis dan suara frekuensi rendah. Ada dua cara komunikasi kura-kura. Apa saja?
Komunikasi tanpa bunyi kura-kura
Baca Juga:
Komunikasi tanpa bunyi paling terlihat ketika kura-kura dalam masa berahi. Pada masa ini, kura-kura biasanya menunjukkan variasi komunikasi. Biasanya isyarat gerak atau sentuhan.
Beberapa jenis kura-kura jantan akan menyentuh leher betina untuk menunjukkan ketertarikan. Perilaku ditunjukkan kura-kura betina melalui kedipan secara terus-menerus.
Ada pula kura-kura jantan yang menyemprotkan air ke wajah betina menandakan niatnya untuk kawin. Beberapa bentuk komunikasi tanpa bunyi lain kura-kura bisa diamati ketika kura-kura memasukkan kepalanya ke cangkang. Gerak seperti itu umumnya menunjukkan, kura-kura merasa cemas atau ketakutan terhadap lingkungan sekitarnya.
Baca: Suka Memelihara Kura-Kura, Ada Cara Tepat untuk Mengangkatnya
Komunikasi bunyi
Meskipun kura-kura tidak memiliki pita suara atau telinga luar, komunikasi bunyi masih memungkinkan. Biasanya, komunikasi melalui kura-kurang dengan mengeluarkan suara desis.
Suara desis kura-kura mengeluarkan udara dari paru-paru dengan intensitas cepat. Kura-kura biasanya melakukan itu secara memasukkan kepalanya dalam cangkang.
Desis kura-kura bisa berarti macam-macam, tapi biasanya menandakan stres. Sebab, suara desis kura-kura ditunjukkan ketika berada di lingkungan baru sehingga belum terbiasa dengan kondisi di sekitarnya. Desis kura-kura juga menunjukkan merasa terancam.
Baca: Mengenal Kura-Kura Aldabra, Salah Satu Spesies Kura-Kura Terbesar di Dunia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.