Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Kasus di Bandung, Zero Waste Kurangi Emisi Karbon Sebesar 10 Persen

image-gnews
Kompos hasil pengolahan sampah organik di RW 7 Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kota Bandung, akhir Februari 2022. (Dok. FBJBS)
Kompos hasil pengolahan sampah organik di RW 7 Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kota Bandung, akhir Februari 2022. (Dok. FBJBS)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik zero waste dapat mengurangi emisi karbon sebesar 10 persen dibandingkan sistem pengelolaan yang mengirimkan sampah tercampur ke tempat pembuangan akhir. Ini berdasarkan studi kasus di Kota Bandung, dan dianggap berpotensi membantu pencapaian target pengurangan emisi karbon sesuai National Determined Contribution (NDC) yang telah ditetapkan.

Menurut Aliansi Zero Waste Indonesia, pengurangan emisi karbon melalui pendekatan zero waste hanya untuk kota Bandung itu saja sudah akan mencapai hampir 2 persen dari target dalam NDC. Itu sebabnya, Aliansi menilai, pemerintah perlu memprioritaskan aksi-aksi nyata dan progresif pada sektor pengelolaan sampah dalam arti luas, seperti pada rencana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Aliansi menuturkan, di Kota Bandung sejak 2018 bergulir program Kang Pisman, singkatan dari kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah, khususnya sampah organik, di tingkat RW. Namun program itu akan berhadapan dengan kebijakan baru pembuangan akhir sampah dari Sarimukti ke Legok Nangka. Terminal akhir sampah dari wilayah Bandung Raya kelolaan pemerintah Provinsi Jawa Barat itu membutuhkan 1200 ton sampah setiap hari untuk diproses dengan insinerator atau pembakar sampah yang hasilnya menjadi listrik.

Padahal, Koordinator Kampanye Zero Waste Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB), Melly Amalia, mengatakan, pemisahan sampah organik di rumah tangga dan pengolahannya berpotensi mengurangi emisi gas metan dari pengelolaan sampah. “Cara ini seharusnya menjadi prioritas kebijakan karena dampaknya signifikan dan relatif mudah dilakukan,” katanya lewat siaran pers aliansi, Senin 14 November 2022.

Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) juga menyatakan sistem zero waste merupakan cara tercepat dan paling terjangkau untuk menhambat pemanasan global. “Bila Kota Bandung menerapkan teknologi termal berbasis sampah tercampur sebagai kebijakan utama, maka emisi karbon yang dihasilkan empat kali lebih besar dibandingkan pendekatan zero waste,” kata Yobel Novian Putra, Climate and Clean Energy Campaigner dari GAIA Asia Pasifik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Salman Faruq, mengatakan, dari 1500 ton sampah per hari, sebanyak 800 ton nantinya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah Legok Nangka sesuai komitmen. Sisa 700 ton menjadi target untuk diolah sendiri dengan berbagai cara. “Bukan jadi dilema tapi saling melengkapi,” katanya, Selasa, 15 November 2022.

Saat ini program kawasan bebas sampah dinas melibatkan 200-an Rukun Warga dengan pendampingan petugas dan melibatkan kader warga. Sampah organik diolah menjadi kompos, untuk beternak maggot atau belatung yang berasal dari larva belatung merupakan larva lalat Black Soldier Fly. Targetnya pada 2025, pengurangan sampah lewat pengelolaan di masyarakat sekitar 30 persen. “Saat ini baru sekitar 10 persen, sisanya diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah,” kata Salman.

Baca juga:
Banyak Teknologi Tangkap Karbon Malah Tambah Emisi ke Udara


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

5 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

10 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

11 hari lalu

Aktivitas komunitas SAI Hijau di Kota Tangerang yang berhasil tembus hingga pasar ekspor. Dengan konsep zero waste to landfill, komunitas ini dipercaya mengelola dan mengolah sampah Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30 ton per hari selama 3 tahun.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

Regulator Jakarta siapkan tiga ribu petugas kebersihan selama masa libur lebaran. Petugas disebar ke area publik.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

36 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

37 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

43 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

44 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

53 hari lalu

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

PT Pertamina (Persero) proaktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission 2060. lewat gerakan penanaman 100.000 bibit pohon