TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter serbu berguna untuk kebutuhan militer menyerang target di darat, seperti infanteri musuh dan kendaraan lapis baja. Mengutip Fandom, helikopter serbu unit manuver udara melakukan operasi serangan, pengintaian, dan keamanan.
Apa itu helikopter serbu dan asal-usulnya?
Merujuk GlobalSecurity.org, helikopter serbu dilengkapi penggunaan senjata berpemandu anti-lapis baja, udara-ke-darat, atau udara-ke-udara. Dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan dan pembidik terintegrasi untuk senjata.
Senjata yang digunakan helikopter serbu mencakup meriam otomatis, senapan mesin, roket, dan peluru kendali seperti Hellfire. Banyak helikopter serbu juga mampu membawa rudal ke udara, meski sebagian besar untuk tujuan pertahanan diri.
Ada dua fungsi utama helikopter serbu. Pertama, memberikan dukungan udara jarak dekat yang langsung dan akurat untuk pasukan darat. Kedua, dalam peran antitank yang langsung dan akurat untuk menyerang lapis baja musuh.
Baca: Qatar Borong 24 Helikopter Serbu Apache Buatan Amerika
Mengutip Fandom, pada pertengahan 1960-an, Angkatan Darat Amerika Serikat menyimpulkan, helikopter serbu dibuat khusus dengan kecepatan dan daya tembak. Kemampuan itu melebihi helikopter bersenjata yang digunakan saat itu. Helikopter serbu diperlukan untuk menghadapi tembakan darat yang semakin intens dari Viet Cong dan pasukan North Vietnam Army (NVA).
Karena keterlibatan perang di Vietnam, Angkatan Darat Amerika Serikat mengembangkan persyaratan untuk helikopter serbu khusus, Advanced Aerial Fire Support System (AAFSS). Desain pesawat yang dipilih untuk program ini pada 1965 adalah Lockheed AH-56 Cheyenne.
Saat tentara Amerika mulai mengakuisisi helikopter serbu khusus, angkatan darat mencari pilihan lain. Itu untuk meningkatkan kinerja penggunaan berkelanjutan pesawat sementara improvisasi, seperti UH-1B/C. Pada akhir 1965, panel perwira tingkat tinggi dipilih untuk mengevaluasi beberapa versi prototipe helikopter bersenjata dan serbu. Itu untuk menentukan mana yang memberikan peningkatan kemampuan paling signifikan UH-1B.
Ketika itu, tiga helikopter mendapat peringkat tertinggi selama evaluasi, yaitu Sikorsky S-61, Kaman H-2 Tomahawk, dan Bell AH-1 Cobra. Ketiganya terpilih untuk berkompetisi dalam uji coba penerbangan yang dilakukan oleh Army's Aviation Test Activity.
Setelah menyelesaikan evaluasi penerbangan, Army's Aviation Test Activity menyarankan Bell's Huey Cobra untuk menjadi helikopter bersenjata sementara sampai Cheyenne diterjunkan. Pada 13 April 1966, tentara Amerika menghadiahkan Bell Helicopter Company kontrak produksi untuk 110 AH-1G Cobra.
Pada 1967, AH-1G Cobra pertama dikerahkan ke Vietnam, itu bersamaan ketika AH-56 Cheyenne berhasil menyelesaikan penerbangan pertamanya dan evaluasi penerbangan awal.
Baca: Kesepakatan dengan Rusia Dibatalkan, Filipina Dapatkan Helikopter Militer AS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.