TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upayanya mencegah penyimpangan yang lebih jauh, Twitter di bawah kepemilikan Elon Musk membekukan layanan berbayar, Twitter Blue. Termasuk di dalamnya adalah soal label centang biru yang layanannya belum sampai berusia seminggu.
Twitter sebelumnya memungkinkan setiap pengguna yang berbayar langsung mendapatkan tanda akun terverifikasi tersebut. Namun, seperti diketahui, sejumlah akun berbayar kemudian menguji dan membuktikan kalau layanan yang diberikan itu mudah dimanfaatkan untuk membuat akun palsu.
Akun palsu Elon Musk termasuk yang kemudian banyak bermunculan. Hal itu karena, hanya dengan berlangganan, prosedur verifikasi akun menjadi sangat longgar.
Baca juga:
Centang Biru Akun Twitter Palsu, Elon Musk 'Mengamuk' Bikin Aturan Baru
Kebijakan terbaru, menghentikan sementara layanan Twitter Blue, diambil pada Jumat lalu. Elon Musk telah pada akhirnya memberikan konfirmasi akan meluncurkan ulang layanan centang biru pada 29 November 2022.
"Untuk memastikannya benar-benar solid," cuit Elon Musk lewat akun pribadinya, Rabu 16 November 2022.
Twitter Blue adalah layanan Premium yang berlaku jika pengguna berlangganan US$5 per bulan dengan sejumlah keuntungan seperti edit postingan dan menjadwalkan jam tayang sebuah unggahan. Belakangan, setelah akuisisi, Elon Musk menaikkan biaya berlangganan itu menjadi $8.
Tambahan manfaat yang ditawarkan adalah akun si pengguna bisa langsung terverifikasi--sebuah fitur yang sebelumnya diberikan hanya kepada akun-akun politikus, selebritas, jurnalis, media dan entitas berprofil tinggi lainnya.
Elon Musk tidak menjelaskan bagaimana Twitter berupaya menghentikan akun-akun palsu bermunculan selama pembekuan Twitter Blue dan centang biru itu.
GSM ARENA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.