TEMPO.CO, Jakarta - Head of Analytics Platform and Regional Business Grab di Singapura, Ainun Najib, tak sendirian menerima informasi dari Facebook kalau akunnya sedang ditarget penyerang yang, 'sophisticated or government-backed'. Tangkapan layar atas surat dari DigitalReach, organisasi pengawas dampak teknologi pada hak asasi manusia di Asia, menyebut aktivis dari Thailand dan Singapura mengalami yang sama.
Isi surat mengatakannya sebagai 'state-backed attacker' dan pesan notifikasi datang dari Meta--perusahaan induk dari Facebook, Instagram dan WhatsApp. "Kami meyakini serangan tak sebatas di dua negara ini dan kami sedang mencoba mencari tahu situasinya seperti apa, terutama siapa-siapa saja yang menjadi target dan sebesar apa skalanya di Asia Tenggara," bunyi bagian dari surat itu, beredar pada hari yang sama dengan tweet dari Ainun Najib.
Kepada teman dan koleganya, DigitalReach menganjurkan membuat tangkapan layar atas notifikasi yang dimaksud, jika menerimanya. Kemudian segera mengambil langkah pengamanan mengubah dan membedakan sandi, serta mengaktifkan autentifikasi dua-faktor atau autentifikasi dua langkah.
Dalam kasus Ainun Najib, pakar IT ini mengaku tak tahu latar yang kemungkinan menjadi penyebab adanya serangan seperti yang disampaikan Facebook kepadanya. Dia mengabarkan perihal permintaan alert itu lewat akun media sosial Twitter pada Kamis 17 November 2022.
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa dari serangan itu terindikasi ada yg mencoba mengambil alih akun milik Ainun Najib. Arah pelaku dianalisisnya ke pemerintahan namun, menurut Alfons, sulit membuktikannya. Dia juga membuka kemungkinan ada pihak lain di luar pemerintahan.
Baca juga:
Meta Ungkap Telah Mengganggu Operasi Serangan Terbesar dari Rusia sejak Perang di Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.