Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilham Habibie dan PTDI Ungkap Teknologi Dirgantara 20-30 Tahun ke Depan

image-gnews
Pekerja menyelesaikan produksi pesawat NC 212i di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat, Rabu, 22 Juni 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pekerja menyelesaikan produksi pesawat NC 212i di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat, Rabu, 22 Juni 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri dirgantara termasuk PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) harus menyesuaikan teknologinya dengan megatrend di masa depan. Menurut Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri, Ilham Akbar Habibie, ada tiga faktor yang harus disiapkan industri dirgantara Indonesia pada kurun 20-30 tahun mendatang.

“Tidak saja terkait dengan energinya, juga konsep untuk membangun pesawat dengan mengoptimalkan bahan dan mengurangi sampah,” ujarnya saat diskusi panel, Jumat sore, 18 November 2022.

Baca juga: Airbus dan PTDI Tandatangani Kesepakatan Perluas Kemitraan

Diskusi itu berlangsung daring dan luring di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB). Judul diskusinya, Penerapan Teknologi Masa Depan dalam Pengembangan Industri Dirgantara Nasional.

Pada material pesawat, menurut Ilham, bisa diolah kembali dari pesawat yang sudah tidak laik terbang. “Kita preteli, kita olah lagi jadi pesawat baru,” kata putra sulung BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia yang merintis industri pesawat terbang di Tanah Air, ini.

Faktor kedua terkait net zero emission atau nol emisi karbon. Suatu ketika nanti, menurut Ilham, akan ada pesawat terbang yang menggunakan baterai secara hybrid. Saat ini, dengan status teknologi yang ada, pesawat seperti itu belum bisa dibayangkan bakal sanggup menerbangkan puluhan hingga ratusan penumpang hingga ribuan kilometer.

Paling tidak, kata Ilham, mesin pesawat hybrid itu bisa didorong untuk taxiing, take off, landing. Kemudian sampai ketinggian 35 ribu kaki di atas permukaan laut, energi pesawat bisa dialihkan ke baterai dan bisa terbang jauh. “Mesin pesawatnya bisa didesain dengan lebih kecil,” katanya menambahkan.

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021. PTDI

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu yang ketiga adalah simulasi digital untuk penggunaan yang lebih luas. Kekuatan teknologi artificial intelligent disebutnya bisa mengatasi masalah kelemahan desain dan membuat simulasi penggunaan dari segi penumpang dan pilot. “Ekstremnya, kita bisa terbang dalam satu lingkungan metaverse,” ujar Ilham.

Selain itu, menurutnya, bentuk pesawat terbang mungkin akan berubah dengan mengurangi jumlah komponen yang sekarang mencapai ratusan ribu. Dampaknya, produksi pesawat akan menjadi ramah lingkungan, kompleksitas dan lama pembuatannya jadi berkurang.

Direktur Produksi PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) Batara Silaban sependapat dengan pemikiran Ilham. Selain masih memproduksi pesawat CN-235, NC-212, PTDI disebutnya sedang memasuki tahap komersialisasi pesawat N219. “Sekarang lagi fokus komersialiasi N219,” ujarnya.

Sementara dari sisi teknologi kunci, PTDI  diminta pemerintah untuk menguasai salah satunya dari kerja sama dengan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat tempur. “Tapi ada limitasi, tidak semua teknologi kunci bisa kita dapatkan,” kata Batara sambil menambahkan, teknologi material pesawat juga bagian dari rencana, serta kemampuan mengintegrasikan engineering dan manufacturing.

Baca juga: Insinyur Indonesia di Jet Tempur Supersonik Korea Selatan KF-21, Ini Penjelasan PTDI 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

4 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

7 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

7 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

7 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

7 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.