Siswanto Damarli, misalnya, bahkan sudah tiba di Pacific Place, Jakarta Selatan, sejak pukul 15.00 WIB. Saking lamanya mengantre, pria berusaia 30 tahunan ini akhirnya duduk bersila sambil menunggu antrean bergerak.
Siswanto memang penyuka iPhone. Apalagi salah satu saudaranya sudah ada yang memiliki gadget berlayar sentuh ini. "Saya sudah lama nungguin ini. Tapi kalau beli yang black market (pasar gelap) nanti susah. Kalau ada masalah karena nggak ada garansi,” ujar warga Taman Palem, Jakarta Barat itu.
Ada alasan lain kenapa pebisnis di bidang perhiasan ini membeli iPhone untuk melengkapi Nokia E71 dan E90 yang saat ini sudah ada di genggamannya. “Saya perlu kemampuan multimedia iPhone untuk menunjukkan contoh perhiasan ke pelanggan,” ucapnya.
Selain Siswanto, Egie Cipywinandi juga rela berdesakan di antara ratusan orang lainnya. Meski mengakui harganya terlampau mahal, namun tidak menyurutkan niat lajang 27 tahun ini untuk memiliki iPhone.
“Wajar sih kalau mahal soalnya monopoli,” katanya. Karyawan di perusahaan reksa dana ini mengaku tertarik dengan aplikasi-aplikasi yang ditawarkan oleh iPhone dan berencana membeli iPhone 8 GB bundle.
Tetapi soal apakah uang yang ia keluarkan cukup sebanding dengan gadget dari Apple ini, Egie tidak mau menyimpulkan dulu. “Tergantung apakah nanti saya cukup puas ketika memakainya,” ujar pengguna Sony Ericsson K510 ini.
Agus Wicaksono, 42 tahun, memiliki alasan yang lain lagi kenapa rela mengantre untuk iPhone. Karyawan di bidang perminyakan ini sebenarnya sudah memiliki satu handset Blackberry. Namun ia merasa produk keluaran Research In Motion ini masih kalah dengan iPhone untuk soal multimedianya.
“Saya perlu kemampuan multimedianya. Kalau Blackberry masih kurang bagus. Iphone lebih bagus,” ungkapnya didampingi sang istri. Warga Rawamangun itu juga mengaku sudah lama menunggu iPhone dan tidak keberatan membayar sedikit mahal.
Lain Agus, lain pula Lenny, warga Bintaro. Ibu berusia empat puluhan ini hanya menemani suaminya saja untuk mengantre iPhone. Namun demikian ia membawa pula dua putrinya ikut mengantre dalam deretan.
Untungnya meski harus mengantre berjam-jam, para calon pengguna ini tidak perlu bosan. Karena Telkomsel menyediakan panggung dan sederet artis papan atas ibu kota untuk menghibur mereka.
KARTIKA CANDRA