TEMPO.CO, Jakarta - Mastodon didirikan pada 2016 oleh pengembang perangkat lunak asal Jerman, Eugen Rochko. Bukan seperti Twitter dan media sosial populer lainnya, Mastodon merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menguntungkan publik, bukan pemegang saham.
Mengutip The Guardian, Mastodon dikenal sebagai jaringan federasi, kumpulan dari ribuan jejaring sosial yang berjalan di server di seluruh dunia yang dihubungkan oleh teknologi umum Mastodon yang dikenal sebagai Fediverse.
Mastodon adalah platform media sosial pendatang baru yang sangat mirip dengan Twitter. Tapi Mastodon diklaim lebih baik daripada Twitter. Karena selain bebas iklan, Mastadon terdesentralisasi dan open source.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa keunggulan Mastodon dibanding Twitter:
1. Server atau instnce berbeda-beda
Mastodon merupakan kumpulan dari ribuan server berbeda yang dijalankan. Mengutip The Conversation, instance atau server pada Mastadon dikelompokkan berdasarkan topik dan lokasi, serta berdasarkan minat yang sama.
Meski begitu, semua instance yang berbeda itu dapat berkomunikasi satu sama lain. Apa yang diunggah pengguna dalam instance tertentu juga dapat diakses oleh pengguna dalam instance yang berbeda.
Bahkan pengguna atau organisasi dapat memulai server mereka sendiri. Jika tidak, ada daftar server yang berfokus pada lokasi atau topik minat tertentu. Jadi, jika pengguna memilih untuk bergabung dengan Mastodon melalui server keadilan iklim, nama pengguna mereka adalah [nama]@climatejustice.social.
2. Moderasi konten di Mastodon
Karena Mastodon kumpulan dari ribuan server berbeda, tak ada strategi moderasi konten tunggal untuk seluruh platform. Moderasi konten dilakukan oleh admin dari tiap server yang dapat menetapkan aturannya sendiri. Ini berarti jenis ucapan yang diizinkan di satu server mungkin tak diizinkan di server lain.
Mengutip The Indian Express, admin server juga dapat membuat daftar blokir domain mereka menjadi publik, seperti yang dimiliki oleh pendiri Mastodon, Eugen Rochko, untuk mastodon.social.
Inilah yang mungkin menjadi alasan beberapa pengguna lebih suka Mastodon daripada Twitter karena sifatnya yang lebih dapat disesuaikan. Selain itu, meski basis pengguna di Mastodon lebih kecil, tapi hal ini kadang dapat mengarah ke percakapan yang lebih pribadi dan langsung, dibandingkan dengan men-tweet ke dalam kehampaan.
3. Pengguna dapat bermigrasi ke server yang diinginkan
Pengguna juga dapat bermigrasi ke instance lain di Mastodon. Misalnya, pengguna tak nyaman dengan server yang tengah digunakannya karena sering menemui postingan atau konten tentang kebencian, ilegal, ekstremis dan hal negatif lainnya di server tersebut. Maka pengguna bisa berpindah ke server yang baru dan memutus hubungan dengan server yang sebelumnya.
Pengguna yang bermigrasi dapat memilih untuk memblokir instance sebelumnya. Dalam hal ini instance baru yang mereka ikuti tak akan dapat berkomunikasi dengannya. Jika itu terjadi dalam skala besar, itu berarti bahwa pada akhirnya orang-orang yang tidak sejalan dengan beberapa pandangan ekstremis yang dibagikan oleh pengguna tertentu pada suatu contoh akan meninggalkannya.
4. Kemanan untuk pengguna Mastodon
Karena Mastodon sifatnya terdesentralisasi, jika Anda mencari pengalaman daring yang lebih terkontrol, Anda dapat bergabung dengan server yang dibatasi lebih ketat terhadap pelecehan. Mengutip Tech Crunch, beberapa fitur Mastodon juga dibuat dengan mempertimbangkan pengurangan pelecehan.
Misalnya, Anda hanya dapat mencari berdasarkan hashtag, bukan kata-kata yang muncul di toot. Jadi, jika Anda ingin postingan Anda dapat ditemukan, Anda dapat menandainya. Jika Anda lebih suka membatasi pemirsa, tak ada yang dapat menemukan tweet Anda tentang Red Sox hanya dengan mencari “red sox” jika Anda belum menandainya.
Namun, pencarian berbasis teks dapat menampilkan postingan yang telah Anda tulis, favoritkan, promosikan, atau telah disebutkant. Layanan ini memiliki fitur berguna lainnya yang memungkinkan pengguna dengan mudah menambahkan peringatan konten ke postingan langsung di kotak penulisan. Beberapa pengguna Mastodon telah bersenang-senang dengan ini akhir-akhir ini dengan "memperingatkan" orang lain bahwa postingan mereka tentang drama Twitter.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga: Cara Buat Akun di Mastodon, Medsos Baru Tandingan Twitter