TEMPO.CO, Sochi - Peneliti nuklir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Geni Rina Sunaryo mengungkapkan kesulitannya menghadapi kelompok antinuklir di Indonesia. Terlebih ketika Geni baru memulai kariernya sebagai peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
"Ketika sudah menyelesaikan (kuliah) phD, tiba-tiba saya ditunjuk sebagai diseminator. Saya tidak tahu caranya menghadapi pihak yang antinuklir," kata Geni saat menjadi pembicara dalam Atom Expo XII di Park of Science and Art Sirius, Sochi, Rusia, pada Senin, 21 November 2022. Atom Expo merupakan pameran industri nuklir yang diadakan BUMN Rusia, Rosatom.
Baca juga: INUKI Versus BRIN di Obyek Vital Nuklir, dari Temuan BPK sampai Nasib Pasien
Kendati begitu, Geni mengatakan hal itu menjadi pengalaman yang bagus untuk dirinya. Perempuan yang kini berusia 60 tahun ini membuat kumpulan daftar pertanyaan yang sering diajukan orang-orang yang menentang nuklir. Salah satunya ialah kemampuan Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), dan apakah sumber daya manusia Indonesia memiliki kapasitas yang cukup untuk menanganinya.
Menurut Geni, sejumlah pertanyaan itu mampu dijawab ketika dirinya ditunjuk sebagai Kepala Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir. Selama enam tahun, ibu anak satu ini bergelut dalam persiapan dan pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE) 10 megawatt jenis High Temperature Gas Reactor (HTGR).
RDE ini merupakan cikal bakal reaktor PLTN Merah Putih di Indonesia. "Kami mulai membuat desain dengan berkolaborasi bersama Rosatom," ujarnya.
Desain konseptual tersebut tercatat di Booklet International Atomic Energy Agency dan Advanced Reactor Information System (ARIS) 2020. Ini artinya, kata Geni, SDM Indonesia mampu menjadi penyedia teknologi untuk PLTN. "Kami bisa membuat simulator yang berkaitan dengan desain yang kami buat," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.