Trauma Pelajar Usai Gempa Cianjur dan Sistem Belajar Diubah 3 Pola

Reporter

Editor

Devy Ernis

Menjadi korban gempa Cianjur, ratusan jiwa warga Cibereum terpaksa mengungsi. Mereka mengungsi di tenda alakadarnya tanpa ada dapur umum. Selasa, 22 November 2022. TEMPO/M.A MURTADHO
Menjadi korban gempa Cianjur, ratusan jiwa warga Cibereum terpaksa mengungsi. Mereka mengungsi di tenda alakadarnya tanpa ada dapur umum. Selasa, 22 November 2022. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan setempat memberikan penyembuhan trauma kepada pelajar yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan hal itu dilakukan guna membantu siswa dan siswi terbebas dari gangguan psikologis seperti kecemasan setelah bencana gempa Cianjur.

Dedi mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengani Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, (P2TP2A) Jawa Barat untuk melakukan trauma healing bagi siswa. "Upaya memberikan penyembuhan trauma ini dilakukan bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Jawa Barat," ujarnya pada Selasa, 22 November 2022

Dedi mengatakan dirinya sempat meninjau kerusakan bangunan di sejumlah sekolah di lokasi gempa. Berdasarkan pantauannya, terdapat 26 sekolah baik itu SMA dan SMK yang terdampak. "Dari 26 sekolah tersebut ada yang masuk dalam kategori rusak ringan, sedang dan berat,"ujarnya.

Bahkan, Dedi menyampaikan sebanyak 12 siswa di SMKN 1 Cugenang harus mendapatkan perawatan hingga dilarikan ke puskesmas. "Jadi total dari 26 itu hampir di 138 ruang kelas, termasuk ruang guru di antaranya rusak berat. Dari pantauan kami yang terberat di daerah Cugenang dan di daerah Cilaku, termasuk juga saya memantau di SMAN 1 Cianjur," katanya.

Metode Belajar Diubah 3 Pola

Dedi menambahkan ada tiga pola yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar setelah gempa, pola tersebut sesuai dengan kondisi sekolah itu sendiri. Adapun tiga pola itu, yakni daring, hybrid (luring dan daring) dan sistem sif yakni pagi dan siang. "Dan kewenangan itu saya serahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah sekolah untuk membuat kebijakan mana yang kira kira bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar tersebut," katanya.

Tiga pola KBM di wilayah Kabupaten Cianjur yang masuk dalam lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jawa Barat ini akan dipantau selama dua pekan. Selain itu, Dedi berpesan khusus kepada Kepala Sekolah dan KCD Wilayah VI Jabar agar menerapkan pola yang lebih ramah dalam Ujian Akhir Semester (UAS) di tanggal 5 Desember 2022.

"Kepala sekolah dan cabang dinas agar tolong dalam rangka ujian akhir semester ada pola yang lebih ramah anak karena masih dalam kondisi trauma," katanya.

Baca juga: Gempa Cianjur: 142 Sekolah Rusat Berat, Nyaris Rata dengan Tanah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Pengungsian Korban Gempa Cianjur Banjir, Persediaan Logistik Terendam

2 hari lalu

Seorang pengungsi membawa bantuan beras di Pengungsian Taman Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis 24 November 2022. Berdasarkan data BNPB  hingga pukul 17.00 WIB jumlah pengungsi meningkat dari 61.908 orang menjadi 62.545 orang pada hari keempat pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pengungsian Korban Gempa Cianjur Banjir, Persediaan Logistik Terendam

Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga malam hari ini mengakibatkan tenda-tenda pengungsian gempa Cianjur terendam banjir.


Selama Ramadan, Jam Belajar Sekolah di Kabupaten Tangerang Dikurangi dan Diisi Tadarus hingga Pesantren Kilat

3 hari lalu

Siswa penyandang tunanetra melakukan tadarus Al Quran berhuruf braille di musala Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra (SLB-A) Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 14 Mei 2019. Selama bulan Ramadan, siswa di SLB-A tersebut rutin melaksanakan tadarus Al Quran untuk mengisi waktu luang saat tidak ada mata pelajaran. ANTARA
Selama Ramadan, Jam Belajar Sekolah di Kabupaten Tangerang Dikurangi dan Diisi Tadarus hingga Pesantren Kilat

Pengurangan waktu belajar siswa selama Ramadan selama 10 menit tiap mata pelajaran dari jadwal hari biasa.


Plt Bupati Bogor Tepati Janji Bangun Rumah Orang Tua Arya Saputra Korban Pembacokan Sesama Pelajar

4 hari lalu

Pelaksana tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan bertakziah ke rumah duka Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga Bogor yang tewas dibacok, di Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin 13 Maret 2023. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Plt Bupati Bogor Tepati Janji Bangun Rumah Orang Tua Arya Saputra Korban Pembacokan Sesama Pelajar

Plt Bupati Bogor menepati janjinya untuk membangun rumah orang tua Arya Saputra, korban tewas pembacokan sesama pelajar.


Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

5 hari lalu

Foto udara mobil hancur dan jalanan rusak akibat gempa di Desa Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 22 November 2022. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November. BNPB mencatat gempa ini mengakibatkan 334 orang meninggal. Sebanyak 56.311 bangunan rusak akibat gempa tersebut.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

Kerangka manusia diduga korban gempa Cianjur itu ditemukan berjarak 30 meter dari bibir tebing.


Korban Gempa Cianjur Jalankan Puasa Ramadan di Tenda Pengungsian dengan Keprihatinan

8 hari lalu

Warga beraktivitas di rumah tenda sementara korban gempa Cianjur, di Desa Sarampad, Cianjur, Jawa Barat, 9 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Korban Gempa Cianjur Jalankan Puasa Ramadan di Tenda Pengungsian dengan Keprihatinan

Korban gempa Cianjur yang masih tinggal di tenda pengungsian harus menjalankan puasa Ramadan di tengah keterbatasan dan keprihatinan.


Warga Korban Gempa Cianjur Gelar Salat Tarawih di Pengungsian Beratap Terpal

9 hari lalu

Warga terdampak gempa bumi Cianjur melaksanakan salat tarawih di masjid darurat di lokasi pengungsian Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu 22 Maret 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Warga Korban Gempa Cianjur Gelar Salat Tarawih di Pengungsian Beratap Terpal

Warga korban gempa Cianjur menempati tenda pengungsian melaksanakan salat tarawih di masjid darurat yang terbuat dari bambu yang ditutupi terpal.


Diterjang Banjir, Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur Rusak dan Uang Hanyut

9 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Diterjang Banjir, Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur Rusak dan Uang Hanyut

Warga korban gempa Cianjur di lima kecamatanditerjang banjir bandang dan angin kencang yang merusak tenda dan menghanyutkan uang mereka


Jelang Ramadhan, Sejumlah Korban Gempa Cianjur Masih Bertahan di Pengungsian

9 hari lalu

Sejumlah posko pengungsian warga berdiri di dekat rumah yang hancur akibat gempa bumi di Garogol Kidul, Cibulakan, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat 25 November 2022. Masa tanggap darurat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur ditetapkan selama 30 hari sejak Senin (21/11/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jelang Ramadhan, Sejumlah Korban Gempa Cianjur Masih Bertahan di Pengungsian

Sejumlah keluarga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, menghadapi bulan Ramadan masih bertahan di pengungsian. Mereka mengaku belum menerima bantuan


Fenomena Self Harm pada Pelajar, Ini Kata Menteri Bintang

11 hari lalu

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga, membuka kegiatan diskusi yang dilakukan secara virtual, pada Jumat (24/7).
Fenomena Self Harm pada Pelajar, Ini Kata Menteri Bintang

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengaku prihatin melihat adanya fenomena self harm di Indonesia, terutama korban masih berusia anak.


Hari Matematika Internasional, Apa Manfaat Mempelajarinya?

17 hari lalu

ilustrasi matematika (pixabay.com)
Hari Matematika Internasional, Apa Manfaat Mempelajarinya?

Psikolog mengatakan belajar matematika tidak hanya berkaitan dengan akademis tapi juga dapat berhubungan dengan pengembangan keterampilan nonteknis.