TEMPO.CO, Solo -Kabar tak sedap melanda penyelenggaraan pemilihan rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo periode 2023-2028. Rektor Terpilih UNS, Sajidan, dituding melakukan kecurangan demi bisa memenangkan kontestasi itu. Tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada Wakil Rektor IV UNS itu muncul baru-baru ini melalui sejumlah postingan di akun media sosial, Twitter.
Dalam akun Twitter itu, muncul hastag #RektorUNSCurang, #TolakSajidan, #PemilihanCurang, #SajidanCurang, #SajidanMainBusuk, dan #SajidanTidakPantas. Dalam postingan di media sosial itu, menyebut antara lain bahwa pihak Sajidan berupaya mengumpulkan pemilik suara sehari sebelum pemilihan dilangsungkan, dengan mengarantina pemilik suara di sebuah hotel di Solo.
Munculnya tudingan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Pilrek UNS 2023-2028 itu mendapat perhatian serius dari Majelis Wali Amanat (MWA) UNS. Dalam konferensi pers yang digelar di Kampus UNS, Selasa, 22 November 2022, Wakil Ketua MWA UNS, Hasan Fauzi, membantah semua tudingan adanya kecurangan itu.
Baca juga:Hadi Tjahjanto Tetapkan 3 Nama Calon Rektor UNS 2023-2028
Dalam pandangan MWA UNS, Hasan menilai hal itu merupakan fitnah, serta mengarah kepada ujaran kebencian, sehingga menjadi informasi yang tidak benar. Menurut MWA, lanjutnya, keberadaan MWA maupun rektor terpilih merupakan simbol kehormatan bagi lembaga MWA maupun UNS. "Tujuannya bukan apa-apa, melainkan hanya untuk menyelamatkan kehormatan organisasi," tuturnya.
Pihaknya menduga tulisan, gambar dan video ini dibuat oleh orang yang tidak memahami proses dan prosedur pemilihan rektor. Terkait Pilrek UNS yang telah berjalan dan menetapkan Sajidan sebagai rektor terpilih untuk periode 2023-2028, Hasan memastikan bahwa prosesnya telah dilaksanakan secara terbuka dan demokratis dengan berpijak pada peraturan perundangan dan peraturan internal yang berlaku.
“Dalam setiap tahapan, MWA UNS tidak pernah menerima keberatan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Semua tahapan diumumkan secara terbuka kepada publik,” kata Hasan.
Hasan menjamin setiap anggota MWA memiliki integritas dan sikap independen dalam memberikan suara hingga penetapan rektor terpilih. Di sisi lain, Hasan juga membantah tudingan bahwa pihak Sajidan berupaya mengumpulkan pemilik suara, sehari sebelum pemilihan dengan mengarantina pemilik suara di sebuah hotel di Solo. "Tidak ada pertemuan itu," ucap Hasan.
Hasan juga menampik tudingan adanya upaya mempengaruhi integritas dan sikap independen tersebut melalui hukum atau paksaan negatif lainnya. “MWA UNS telah memeriksa, membaca dan memperoleh data tentang akun medsos yang diduga digunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai pemilihan rektor tersebut,” katanya.
Diakui Hasan, pihaknya telah melakukan identifikasi melalui tim IT dan tim hukum UNS. Sebab, menurutnya, postingan itu dianggap sebagai informasi yang tidak benar dan merusak nama baik UNS. Saat ini Hasan menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan langkah hukum yang diperlukan untuk menyikapi fakta-fakta itu.
"Informasi yang beredar di media sosial itu merupakan sensasi untuk tujuan tertentu yang pada azasnya merusak nama baik UNS dan sivitas akademika UNS. Namun sebelum melakukan somasi ke pemilik akun, kami akan melakukan kajian terlebih dulu," tuturnya.
Baca juga: Sajidan Jadi Rektor Terpilih UNS Periode 2023-2028
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.