TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia yang terletak di tiga lempeng aktif dunia yakni lempeng pasifik, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Euroasia mengakibatkan menjadi negara yang rawan gempa bumi. Bencana gempa bumi diakibatkan adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng – lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga sangat besar.
Kekuatan getaran ditimbulkan akibat pelepasan tenaga pada saat pergeseran lempeng. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi mulai dari kerusakaan bangunan, korban luka ringan, dan berat hingga korban meninggal dunia. Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 berakibat pada hilangnya ratusan nyawa dan bangunan yang ambruk.
Dosen Bencana dan Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Agung Wijaya menjelaskan bencana gempa bumi tidak dapat dihindarkan ataupun dilawan. Dia mengatakan perlu dilakukan adaptasi lingkungan dengan cara selalu tanggap, tangkas, dan tangguh.
Baca juga:Benarkah Sesar Cimandiri Pemicu Gempa Cianjur? Ini Kata Ahli dari Unpad
Menurutnya, saat terjadi gempa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang pertama adalah jangan panik dan tetap tenang. “Jika terjadi gempa segera berlindung di bawah meja yang keras atau perabot yang kokoh, bila tidak ada meja lindungi kepala menggunakan alas keras atau bantal,” kata Agung dilansir dari laman UM Surabaya pada Rabu, 23 November 2022.
Agung menghimbau untuk menjauhi jendela, perabot, atau benda yang bersifat tajam dan dapat melukai. Saat terjadi gempa, penting juga untuk menghindari struktur bangunan yang terlihat mudah roboh dan rapuh. Ia mengatakan untuk tidak keluar sebelum guncangan benar-benar berhenti dan kondisi aman.
“Jika berada di kantor jangan menggunakan lift, biasanya saat gempa besar menyebabkan listrik mati, hal ini untuk menghindari seseorang agar tidak terjebak di dalam lift dan tidak bisa keluar,” katanya.
Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan apabila berada di luar, jauhi gedung, papan reklame, tiang dan pepohan yang tinggi. Sementara apabila sedang berkendara dengan motor segera berhenti, rubuhkan motornya dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar juga aman.
Tidak hanya itu, Agung juga memaparkan beberapa hal hang harus dilakukan setelah terjadi gempa di antaranya waspada gempa susulan, dengarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau pihak yang berwenang terkait perkembangan bencana, hati-hati terhadap hoax, waspada terhadap benda-benda yang berisiko jatuh dan bantu korban ke lokasi yang aman.
“Bencana gempa bumi tidak dapat dihindari, tapi dapat disiapkan dengan cara sering melakukan latihan-latiahan kesiapsiagaan terhadap bencana bumi,” kata Agung.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.