TEMPO.CO, Jakarta - Sekalipun menjadi negara dengan wilayah yang rawan gempa bumi, Indonesia belum menerapkan mata pelajaran khusus kebencanaan di sekolah. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Jamjam Muzaki mengatakan Kementerian Pendidikan belum memiliki rencana menjadikan materi tersebut dalam mata pelajaran khusus.
"Karena bencana multidisiplin ilmu, jadi tidak akan ada mata pelajaran khusus. Kecuali pemerintah daerah mau membuat menjadi mulok (muatan lokal), seperti di beberapa daerah," kata Jamjam saat dihubungi Bisnis pada Rabu, 23 November 2022.
Kendati demikian, Jamjam menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan memiliki program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang telah diterapkan lebih dari 30 ribu satuan pendidikan di Indonesia. Adapun edukasi tersebut terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran tematik di sekolah sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana di satuan pendidikan.
Baca juga: Saat Gempa Bumi, Lari Keluar atau Sembunyi di Bawah Meja?
“Sudah ada terintegrasi ke dalam beberapa mata pelajaran tematik. Selain itu ada di kegiatan ekskul dan kegiatan lain seperti simulasi rutin,” kata Jamjam.
Beberapa contoh kegiatan dalam program tersebut seperti pengembangan SPAB melalui Gugus Depan Aman bencana dalam eskul pramuka. Kemudian peningkatan partisipasi sekolah latihan simulasi evakuasi nasional setiap tahun pada hari kesiapsiagaan bencana setiap 26 April.
Adapun, ruang lingkup program SPAB meliputi penyelenggaraan program SPAB pada saat prabencana, layanan pendidikan dalam situasi darurat bencana, dan pemulihan layanan pendidikan pascabencana. Sasaran penyelenggaraan Program SPAB meliputi satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal di semua jenjang dan jenis pendidikan.
Adapun, beberapa tujuan dalam penyelenggaraan program SPAD di antaranya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan pendidikan agar aman terhadap bencana.
Tujuan lainnya adalah memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari dampak bencana di satuan pendidikan. Lalu, memastikan keberlangsungan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik risiko bencana dan kebutuhan satuan pendidikan. Selain itu juga memulihkan dampak bencana di satuan pendidikan, dan membangun kemandirian satuan pendidikan dalam program SPAB.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.