TEMPO Interaktif, Washington:Semua orang tua mengetahui anak-anak menggemari makanan manis, terutama permen. Riset terbaru dari University of Washington dan Monell Center di Amerika Serikat mengindikasikan bahwa tingginya kegemaran akan penganan manis memiliki dasar biologis dan berhubungan dengan tingkat pertumbuhan anak. "Hubungan antara kegemaran makanan manis dan pertumbuhan memang masuk akal karena ketika pertumbuhan berlangsung cepat, kebutuhan kalori pun meningkat," kata Danielle Reed, ahli genetika dari Monell Center. "Anak-anak terprogram untuk menyukai rasa manis karena makanan itu mengisi kebutuhan biologis dengan mendorong mereka ke arah sumber energi." Dalam berbagai budaya, anak lebih menyukai kadar manis yang lebih tinggi dalam makanan mereka dibanding orang dewasa. Pola ini akan menurun ketika mereka beranjak remaja. Untuk mengeksplorasi alasan-alasan biologis yang melandasi pergeseran ini, Reed dan Susan Coldwell, peneliti dari University of Washington, mengamati kegemaran makanan manis dan tingkat pertumbuhan dan kematangan fisik secara biologis pada 143 orang anak antara usia 11 dan 15. Temuan yang dilaporkan dalam jurnal Physiology & Behavior menunjukkan bahwa peningkatan kegemaran akan penganan manis berhubungan dengan tingginya tingkat pertumbuhan si anak. Riset itu juga memperlihatkan adanya penurunan kegemaran makanan manis itu ketika pertumbuhan fisik anak melambat dan pada akhirnya berhenti. Berdasarkan hasil uji sensasi rasa, anak-anak itu diklasifikasikan menurut kegemaran terhadap rasa manis ke dalam kelompok "amat menyukai" atau "kurang menyukai". Anak-anak dalam kelompok "kurang menyukai" ternyata memiliki level biomarker tertentu yang rendah. Biomarker ini adalah kolagen tipe I yang terikat pada N-teleopeptides(NTx) yang berasosiasi dengan pertumbuhan tulang pada anak dan remaja. "Temuan ini memberi kami link antara kegemaran terhadap makanan manis dan kebutuhan biologis," kata Reed. "Ketika biomarker pertumbuhan tulang menurun sesuai dengan pertambahan usia anak, kegemaran terhadap makanan yang amat manis pun turun." Faktor biologis lain yang berasosiasi dengan remaja, seperti pubertas atau kadar hormon seksual tidak berasosiasi dengan kegemaran makanan manis. "Kini kami mengetahui bahwa kegemaran akan makanan manis berhubungan dengan pertumbuhan fisik," kata Coldwell, dosen kedokteran gigi di University of Washington. "Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi faktor terkait pertumbuhan yang memberi sinyal kepada otak untuk mempengaruhi kegemaran terhadap makanan manis." TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB
5 hari lalu
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB
Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya
5 hari lalu
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya
Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya
8 hari lalu
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya
Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga
20 Februari 2024
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga
Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana
11 September 2023
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana
Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar
23 Mei 2023
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar
Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris
16 Desember 2022
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris
Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris
21 September 2022
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris
Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup
23 Juli 2022
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup
Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi
16 Juni 2022
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi
Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?