TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini muncul dua pendapat soal penyebab dan lokasi sumber gempa Cianjur magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022. Ada kalangan ahli dan peneliti gempa yang mengaitkan gempa tingkat menengah itu dengan pergerakan sesar atau patahan Cimandiri, namun ada juga yang menduga akibat sesar lain. Di sisi lain, penelitian sesar Cimandiri sejauh ini belum komprehensif.
Pusat sumber gempa Cianjur dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Episenter berada pada koordinat 6,86° Lintang Selatan dan 107,01° Bujur Timur.
Lokasi sumber gempa yang telah dimutakhirkan itu, menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, merupakan zona sesar Cimandiri. “Ada struktur sesar baru di zona sesar Cimandiri itu di Cugenang yang perlu dipetakan,” ujarnya, Rabu, 23 November 2022.
Dari peta, lokasi sumber gempa Cianjur itu tidak tepat berada di jalur garis sesar Cimandiri, melainkan di bagian utaranya. Adapun garis sesar Cimandiri yang membentang 100-an kilometer dari Teluk Pelabuhan Ratu di Sukabumi hingga Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, berarah barat-timur laut. “Zona itu bukan garis sesar saja tapi wilayah, masih terkait dengan kelurusan garis sesar,” kata Daryono.
Sementara kalangan geolog berpendapat sumber gempa Cianjur bukan dari sesar Cimandiri. Alasannya sederhana, menurut Ismawan, dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, yaitu posisi sumber gempa Cianjur berjarak sekitar 10 kilometer dari garis sesar Cimandiri.
Jarak sejauh itu mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, di luar zona sesar dengan lebar 8-9 kilometer. “Mungkin ada patahan baru atau sudah lama tapi belum diketahui orang,” kata Ismawan, yang dihubungi Rabu, 23 November 2022.
Badan Geologi sebelumnya menyatakan sesar aktif penyebab gempa Cianjur hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya. Lokasinya disebut berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri. “Sesar aktif lain di luar zona sesar Cimandiri,” kata peneliti gempa, Supartoyo, Rabu 23 November 2022. Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan menginventarisir semua bahaya gempa untuk riset sesar aktif itu.
Febty Febriani, peneliti geosains Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan lokasi sumber gempa Cianjur cukup jauh dari posisi kelurusan sesar Cimandiri. “Ada beberapa kemungkinan apakah ada segmen baru dari sesar Cimandiri atau ada sesar lokal yang melewati Cianjur,” ujarnya.
Sejauh ini dari hasil sejumlah penelitian diketahui zona sesar Cimandiri terletak di sepanjang Sungai Cimandiri. Memanjang sekitar 100 kilometer dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke arah barat Bandung, sebagian besar jalur sesarnya tertutup oleh produk vulkanik atau letusan gunung api. Bagian utara dari sesar bergerak ke barat, sementara sisi selatannya ke timur. Pergeseran horisontalnya berkisar 0,5 hingga 1,7 sentimeter per tahun.
Menurut Febty, keberadaan sesar Cimandiri masih perlu terus diteliti dengan berbagai pendekatan keilmuan. Dia sendiri melakukan riset pada segmen Teluk Pelabuhan Ratu dengan metode geofisika. Adapun menurut Ismawan, soal mekanisme pergerakan sesar Cimandiri juga masih terjadi silang pendapat. “Belum komprehensif sehingga harus dilakukan penelitian-penelitian lain,” ujarnya.
Baca:
Gempa Susulan di Cianjur 191 Kali, Korban Jiwa Ditemukan 271
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.