Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Kondisi Gempa Bumi yang Bisa Berpotensi Tsunami

Kondisi Jembatan Ponulele yang hancur setelah bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dan tsunami di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala-Palu pada Jumat sore, 28 September 2018 tersebut, menyebabkan kerusakan besar dan ratusan korban tewas. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kondisi Jembatan Ponulele yang hancur setelah bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dan tsunami di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala-Palu pada Jumat sore, 28 September 2018 tersebut, menyebabkan kerusakan besar dan ratusan korban tewas. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang paling rawan terhadap bencana alam, khususnya gempa. Salah satu bencana yang mengintai, dianggap paling mengancam dan memiliki risiko tinggi adalah tsunami. 

Tsunami terjadi karena  pergerakan tiba-tiba di dasar laut. Gempa bumi menjadi salah satu penyebab umum dari tsunami. Lantas, bagaimana ciri-ciri suatu gempa bumi berpotensi menyebabkan tsunami?

Melansir balai3.denpasar.bmkg.go.id, istilah tsunami diambil dari bahasa Jepang yang terdiri atas dua kata, yaitu tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang’ sehingga bermakna ombak besar di pelabuhan. Tsunami dapat didefinisikan sebagai perpindahan badan air yang disebabkan perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba karena adanya  gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.

Baca: Gempa Cianjur, BMKG Catat Ada 125 Gempa Susulan Hingga Pagi Ini

Dilansir bpbd.badungkab.go.id, tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.

Namun, 90 persen tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Gerakan vertikal pada kerak bum mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba. Keseimbangan air di atasnya pun menjadi terganggu sehingga terjadi aliran energi air laut. Ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Gempa yang Sebabkan Tsunami

Berikut adalah kondisi-kondisi gempa yang menyebabkan tsunami:

1. Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km

2. Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter

3. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca juga: BMKG Sebut Intensitas Gempa di Cianjur akan Berkurang Empat Hari ke Depan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

8 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

Guncangan gempa terasa seperti ada truk yang melintas, atau berskala Intensitas III MMI, di wilayah Pangandaran, Cisompet, Cikalong, dan Pameungpeuk.


NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

13 jam lalu

Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA sedang menguji GUARDIAN, sebuah sistem deteksi tsunami eksperimental yang menggunakan data satelit navigasi global. (NASA/Scitechdaily)
NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

Sistem pemantauan tsunami eksperimental ini memanfaatkan data dari kelompok GPS dan satelit pencari arah lainnya yang mengorbit Bumi.


Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

15 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.


Diperbaiki, Jembatan Cikereteg Sukabumi-Ciawi Ditutup Total

21 jam lalu

Jembatan Cikereteg Sukabumi-Ciawi. Foto: NTMC Polri
Diperbaiki, Jembatan Cikereteg Sukabumi-Ciawi Ditutup Total

Jembatan Cikereteg yang menghubungkan Sukabumi-Ciawi akan ditutup total mulai, Senin, 5 Juni hingga Kamis, 8 Juni 2023.


Gempa Menengah Guncang Laut Banda, Ini Analisis dan Data BMKG

22 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Menengah Guncang Laut Banda, Ini Analisis dan Data BMKG

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.


Gempa Terkini Menggetarkan Saparua dan Ambon, Gempa Darat M5,3

3 hari lalu

Peta pusat gempa M5,3 di Maluku pada Kamis pagi, 1 Juni 2023. Foto : Bmkg
Gempa Terkini Menggetarkan Saparua dan Ambon, Gempa Darat M5,3

Gempa telah menggoyang Saparua dan Ambon di Maluku pada Kamis pagi, 1 Juni 2023.


Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

5 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajarannya usai meninjau pembebasan lahan di kawasan Normalisasi Kali Ciliwung, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Senin, 8 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

Heru Budi bentuk Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung Untuk Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi Provinsi DKI Jakarta.


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

6 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Salju Longsor di Pakistan, 11 Orang Suku Nomaden Tewas Tertimbun

7 hari lalu

Tim penyelamat mendorong van kamar mayat melewati salju setelah longsoran salju menewaskan anggota suku nomaden, di Astore, Pakistan 27 Mei 2023 di layar ini ambil dari video. Departemen Informasi/Handout Gilgit-Baltistan melalui REUTERS
Salju Longsor di Pakistan, 11 Orang Suku Nomaden Tewas Tertimbun

Belasan suku nomaden di Pakistan tertimbun longsoran salju, sebanyak 11 di antaranya tewas. Perubahan iklim menyebabkan salju longsor.


Info 6 Gempa Terkini BMKG, 3 Getarkan Semarang di Jawa Tengah

8 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Info 6 Gempa Terkini BMKG, 3 Getarkan Semarang di Jawa Tengah

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tiga kali digoyang gempa darat sepanjang Sabtu, 27 Mei 2023. Simak info gempa terkini BMKG selengkapnya.