Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternyata Cuaca Tidak Pengaruhi Terjadinya Tsunami, Ini Beberapa Faktor Gempa Berpotensi Tsunami

image-gnews
Seorang perempuan mencari barang berharga di antara puing rumah yang hancur diterjang tsunami di Wani I, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. ANTARA
Seorang perempuan mencari barang berharga di antara puing rumah yang hancur diterjang tsunami di Wani I, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi besar di dasar laut ketika lempengan-lempengan batu bergerak saling berpapasan secara tiba-tiba, menyebabkan air di atasnya bergerak. Gelombang yang dihasilkan bergerak menjauh dari sumber kejadian gempa.

Melansir dari livescience, beberapa faktor memiliki peran kekuatan gempa, arah gerakan gempa, dan topografi dasar laut:

1. Besarnya Ukuran Amplitudo Memicu Tsunami

Magnitudo gempa yang merupakan ukuran amplitudo gelombang seismik terbesar yang tercatat akibat gempa tersebut, harus melebihi ambang batas tertentu. Ahli Geofisika Don Blakeman menyatakan gempa bumi dibawah 7,5 atau 7,0 tidak memicu tsunami, namun terkadang gempa berkekuatan 6,0 mungkin memicu tsunami lokal, yang lebih kecil, dan kurang merusak. 

2. Menghasilkan Patahan Naik Turun

Gempa bumi memicu tsunami ketika aktivitas seismik menyebabkan tanah pada sepanjang garis patahan bergerak naik atau turun. Saat bagian-bagian dasar laut bergeser secara vertikal, mulai dari naik atau turun, yang menciptakan ‘gelombang’ energi yang mendorong air.

Baca: Silang Pendapat Ahli Soal Sumber Gempa Cianjur Sesar Cimandiri

3. Pengaruh Pergerakan Tanah

Gempa bumi yang mendorong daratan terutama ke arah horizontal cenderung tidak menyebabkan gelombang dahsyat. Di sisi lain, energi mendorong lempeng secara horizontal, daratan tidak menaikkan atau menurunkan air di atasnya cukup untuk menyebabkan tsunami. 

Ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi oleh pergerakan vertikal tanah, sehingga perubahan topografi dasar laut dapat memperkuat atau meredam gelombang saat bergerak. “Saat bergerak di lautan, gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan hingga 500 atau 600 mil per jam - kira-kira sama dengan kecepatan jet, namun itu melambat saat mendekati daratan,” jelas Blakeman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Cuaca Tidak Mempengaruhi Tsunami

Yang perlu dipahami dari tsunami, fenomena ini mendapatkan tenaga dari pergeseran dasar laut, gelombang tidak berpengaruh secara signifikan oleh kondisi cuaca di sekitarnya. Untuk menentukan apakah gempa bumi akan menimbulkan tsunami, para peneliti mengukur tinggi dan energi gelombang dengan menggunakan sensor tekanan laut dan pengukur pasang surut. 

5. Gempa Susulan

Dorongan satu lempeng tektonik di bawah yang lain dapat menyebabkan tsunami terbesar dalam laman discovermagazine, tetapi tsunami juga dapat terjadi ketika dua lempeng bergerak berdampingan – terutama dimana fitur topografi seperti pegunungan bawah air mungkin pecah, mendorong air ke kedua arah. Gempa susulan dari semua jenis gempa juga menimbulkan tsunami, meskipun hal ini tidak sering terjadi. 

Apalagi, gempa bumi menyebabkan tanah longsor terbentuk di bawah atau jatuh ke dalam air, mendorong gelombang di depannya. 

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: 3 Kondisi Gempa Bumi yang Bisa Berpotensi Tsunami

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

11 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas