TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi besar di dasar laut ketika lempengan-lempengan batu bergerak saling berpapasan secara tiba-tiba, menyebabkan air di atasnya bergerak. Gelombang yang dihasilkan bergerak menjauh dari sumber kejadian gempa.
Melansir dari livescience, beberapa faktor memiliki peran kekuatan gempa, arah gerakan gempa, dan topografi dasar laut:
1. Besarnya Ukuran Amplitudo Memicu Tsunami
Magnitudo gempa yang merupakan ukuran amplitudo gelombang seismik terbesar yang tercatat akibat gempa tersebut, harus melebihi ambang batas tertentu. Ahli Geofisika Don Blakeman menyatakan gempa bumi dibawah 7,5 atau 7,0 tidak memicu tsunami, namun terkadang gempa berkekuatan 6,0 mungkin memicu tsunami lokal, yang lebih kecil, dan kurang merusak.
2. Menghasilkan Patahan Naik Turun
Gempa bumi memicu tsunami ketika aktivitas seismik menyebabkan tanah pada sepanjang garis patahan bergerak naik atau turun. Saat bagian-bagian dasar laut bergeser secara vertikal, mulai dari naik atau turun, yang menciptakan ‘gelombang’ energi yang mendorong air.
Baca: Silang Pendapat Ahli Soal Sumber Gempa Cianjur Sesar Cimandiri
3. Pengaruh Pergerakan Tanah
Gempa bumi yang mendorong daratan terutama ke arah horizontal cenderung tidak menyebabkan gelombang dahsyat. Di sisi lain, energi mendorong lempeng secara horizontal, daratan tidak menaikkan atau menurunkan air di atasnya cukup untuk menyebabkan tsunami.
Ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi oleh pergerakan vertikal tanah, sehingga perubahan topografi dasar laut dapat memperkuat atau meredam gelombang saat bergerak. “Saat bergerak di lautan, gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan hingga 500 atau 600 mil per jam - kira-kira sama dengan kecepatan jet, namun itu melambat saat mendekati daratan,” jelas Blakeman.
4. Cuaca Tidak Mempengaruhi Tsunami
Yang perlu dipahami dari tsunami, fenomena ini mendapatkan tenaga dari pergeseran dasar laut, gelombang tidak berpengaruh secara signifikan oleh kondisi cuaca di sekitarnya. Untuk menentukan apakah gempa bumi akan menimbulkan tsunami, para peneliti mengukur tinggi dan energi gelombang dengan menggunakan sensor tekanan laut dan pengukur pasang surut.
5. Gempa Susulan
Dorongan satu lempeng tektonik di bawah yang lain dapat menyebabkan tsunami terbesar dalam laman discovermagazine, tetapi tsunami juga dapat terjadi ketika dua lempeng bergerak berdampingan – terutama dimana fitur topografi seperti pegunungan bawah air mungkin pecah, mendorong air ke kedua arah. Gempa susulan dari semua jenis gempa juga menimbulkan tsunami, meskipun hal ini tidak sering terjadi.
Apalagi, gempa bumi menyebabkan tanah longsor terbentuk di bawah atau jatuh ke dalam air, mendorong gelombang di depannya.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga: 3 Kondisi Gempa Bumi yang Bisa Berpotensi Tsunami
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.