TEMPO.CO, Jakarta - Athanasia Amanda Septevani, doktor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, menjadi satu dari tiga peneliti muda penerima The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researchers. Penghargaan diberikan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang dan Pusat Riset Internasional Jepang untuk Ilmu-ilmu Pertanian di Tokyo, Selasa 22 November 2022.
Dalam penganugerahan tersebut, Amanda memaparkan penelitiannya yang berjudul The Value of Agricultural Waste: Cellulose as a Building Block for Materials. Ia juga menunjukkan hasil riset yang sedang dikembangkan BRIN yang disebutnya berkontribusi dalam pengolahan limbah agroindustri di Indonesia dan solusi alternatif untuk negara lain. Termasuk pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk menjadi bahan material maju.
“Saya bersyukur dapat mengharumkan nama Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala internasional," katanya sambil berharap mampu memberikan manfaat nyata dalam pengelolaan dan teknologi pengolahan limbah.
Athanasia Amanda Septevani, doktor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjadi satu dari tiga penerima The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researchers. FOTO/Istimewa
Selain Amanda, dua peneliti muda dari Madagaskar dan Meksiko juga mendapat penghargaan yang sama. Ketiganya dinilai mampu menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengembangan dan penelitian di bidang pertanian, kehutanan, perikanan atau industri terkait untuk daerah berkembang. Masing-masing peraih penghargaan ini menerima hadiah uang tunai sebesar US$5.000 atau setara Rp 78,2 juta.
Turut hadir menyaksikan penganugerahan itu adalah Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. Dia menyatakan bangga atas prestasi yang diraih Amanda karena membawa harum bangsa Indonesia. "Saya berharap penghargaan ini dapat memperkuat jalinan kerja sama riset yang konkret Indonesia-Jepang agar dapat mengembangkan hasil riset tersebut secara lebih luas,” ujar Heri dalam keterangan tertulis.
Heri juga menyampaikan harapan itu saat berbincang dengan Anggota Eksekutif dari Dewan untuk Sains, Teknologi dan Inovasi, Kantor Kabinet, Ueyama Takahiro. Dubes Heri mengingatkan pentingnya peningkatan kerja sama riset antara Indonesia-Jepang.
Baca juga: Teliti Daging Sintetis dari Limbah Kedelai, Dosen UGM Raih Scientist Award di Singapura
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.