TEMPO.CO, Cianjur - Anjing pelacak K9 milik Polri mengendus satu titik lokasi yang terindikasi adanya korban gempa Cianjur yang tertimbun tanah longsor pada Kamis 24 November 2022. Petugas gabungan hendak memastikan dengan melakukan penggalian sebelum kemudian dihentikan kembali karena turun hujan.
Lokasi pencarian itu tepatnya di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, di mana dilaporkan puluhan orang masih hilang setelah gempa utama M5,6 mengguncang pada Senin siang lalu. Adapun penghentian upaya penggalian diputuskan karena kekhawatiran longsor susulan terjadi dan dapat mengancam keselamatan petugas.
Pencarian rencananya akan dilanjutkan besok di titik yang sama, yang diduga terdapat tubuh korban. Penggalian menggunakan alat manual, juga karena tidak dapat menggunakan alat berat yang dapat memicu terjadinya longsor.
Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, satwa K9 Ari dengan pawang Bripda Debi yang menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan titik korban tertimbun longsor tersebut. Ari adalah satu dari sepuluh ekor anjing K9 yang dikerahkan Direktorat Polisi Satwa, Badan Pemelihara Keamanan, Polri, ke Cugenang.
"Kami akan maksimalkan pencarian besok di titik yang sama dimana tercium bau oleh anjing pelacak," kata Dedi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per Kamis sore, sudah ditemukan 272 korban meninggal gempa Cianjur. Dari 272 itu, 165 di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya. Di samping itu, ada sebanyak 39 orang yang masih dalam pencarian.
Baca juga: Gempa Terkini di Cianjur, Cugenang Masih Bergetar dan Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.