TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Kamis 25 November 2022, dipuncaki artikel yang menjelaskan apa itu Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang. Artikel berpijak dari peristiwa gempa Cianjur yang memiliki daya rusak pada Senin lalu. Para ahli tak satu kata kalau pusat gempa ini berada di zona Sesar Cimandiri.
Terpopuler kedua dan ketiga juga masih dari peristiwa gempa Cianjur, yakni update gempa susulan dan jumlah korban yang sudah berhasil ditemukan, serta Universitas Indonesia (UI) yang mengirim mahasiswanya membantu para korban. Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Kamis 25 November 2022, selengkapnya,
1. Apa Itu Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang?
Gempa mengguncang Cianjur dan Sukabumi pada, Senin, 21 November 2022. Peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rahma Hanifa mengatakan, di lokasi itu sesar bergerak dengan mekanisme geser. "Bisa jadi kelurusan Sesar Lembang atau bagian dari segmen Sesar Cimandiri,” katanya sambil menambahkan untuk memastikan lebih akurat diperlukan investigasi, data pola sebaran gempa susulan, dan relokasi titik sumber gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sejarah mencatat sebanyak 14 kali gempa merusak terjadi di kawasan Cianjur, Sukabumi. "Untuk pertama kalinya, gempa Cianjur, Sukabumi tercatat pada tahun 1844. Sebelum tahun 1844 pernah juga terjadi gempa, tapi tidak tercatat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa, 22 November 2022, dikutip dari Antara.
Mengutip publikasi Mikrozonasi Seismik Wilayah Sesar Lembang – Sesar Cimandiri Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), salah satu sesar aktif di wilayah Jawa Barat. Sesar Cimandiri di barat daya-timur laut, sedangkan Sesar Lembang berarah timur-barat.
2. Gempa Susulan di Cianjur 191 Kali, Korban Jiwa Ditemukan 271
Lokasi gempa Cianjur masih terus bergetar sampai pagi ini. Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa susulan telah terjadi sebanyak 191 kali.
“Update susulan gempa bumi Cianjur M5.6 hingga 24 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 191 kali gempa dengan magnitudo terbesar M4.2 dan magnitudo terkecil M1.2, tren meluruh,” cuit Daryono pada akun media sosial pribadinya.
Sedikit mundur ke belakang, pada hari Rabu, 23 November 2022, pukul 21 tercatat 176 kali gempa susulan, sementara pada siang hari pukul 12.30 tercatat 169 kali.
3. Mahasiswa UI Beri Bantuan ke Korban Gempa Cianjur, Ini yang Dilakukan
Universitas Indonesia (UI) mengirim mahasiswanya untuk membantu korban gempa Cianjur. Aksi tanggap bencana UI Peduli Cianjur diawali oleh 12 mahasiswa UI yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UI dan Geography Mountaineering Club (GMC) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.
Dalam melakukan kegiatan UI Peduli ini, Mapala UI berkoordinasi dengan instansi terkait, salah satunya adalah dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur. Selain membagikan logistik berupa akomodasi dan konsumsi kepada para korban gempa, mahasiswa UI juga mendukung kegiatan BPBD melakukan assessment daerah yang terisolir dan pemetaan daerah terdampak agar bantuan dapat terdistribusi tepat sasaran ke korban yang paling membutuhkan.
Assessment juga dilakukan terhadap kondisi sekolah-sekolah yang ada di wilayah Cianjur dan tingkat kerusakannya untuk memperoleh gambaran bagaimana kegiatan pendidikan di daerah tersebut dapat segera pulih kembali.