TEMPO.CO, Jakarta - Namanya Jonathan, seekor kura-kura berusia 190 tahun yang hingga kini masih hidup. Pada 12 Januari tahun ini, Guinnes World Records menobatkan Jonathan sebagai kura-kura tertua di dunia yang pernah ada. Rekor sebelumnya dipegang oleh kura-kura bernama Tu’i Malila yang meninggal di usia 188 tahun.
Dilansir dari CNN Travel, Jonathan diperkirakan lahir pada 1832. Dengan kata lain, dia lahir sebelum Ratu Victoria naik tahta di Kerajaan Inggris pada 1837. Ketika usianya sekitar 50 tahun, kura-kura tua raksasa Seychelles (Aldabrachelys gigantea hololissa) itu pertama kali pindah ke St. Helena, sebuah pulau kecil di Samudera Atlantik Selatan.
Catatan resmi British Museum di London menjelaskan, perkiraan usia Jonathan tersebut diperoleh dari petunjuk sebuah foto bertanggal antara 1882-1886. Foto tersebut menunjukkan dia sudah dewasa atau setidaknya berusia 50 tahun saat diambil dari Kepulauan Seychelles, Samudera Hindia.
Berdasarkan hal itu, ada yang menganggap usia Jonathan mungkin lebih tua dari 190 tahun saat ini. “Sejujurnya, saya curiga dia lebih tua, tapi kita tidak pernah tahu,” kata Joe Hollins, seorang dokter hewan yang merawat Jonathan selama 13 tahun, seperti dikutip dari Smithsonian Magazine, 4 Februari 2022.
Jika memang lahir pada 1832, Jonathan setidaknya telah mengalami sejumlah peristiwa bersejarah. Mulai dari pelantikan Presiden Andrew Jackson sebagai Presiden Amerika Serikat pada 1833, penemuan lampu pijar 1878, awal dan akhir dari dua Peran Dunia, dan peristiwa sejarah lainnya. “Jonathan adalah simbol kegigihan dalam menghadapi perubahan,” kata Hollins.
Di usia senjanya, mengutip Live Science, Jonathan hidup dengan kondisi buta dan tidak bisa mencium bau, tetapi masih bisa makan rumput di pekarangan tempat tinggalnya milik Gubernur St. Helena. Makanan favoritnya antara lain kol, mentimun, dan wortel. Selain makan, Jonathan juga hobi tidur dan kawin.
Hingga kini para ilmuwan belum bisa membuktikan alasan mengapa Jonathan bisa bertahan hidup begitu lama sampai 190 tahun pada 2022 ini. Kura-kura raksasa biasanya akan cepat membunuh sel-sel yang rusak dalam proses apoptosis. Proses ini membantu melindungi mereka dari kerusakan sel. Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan ini melemah dan menyebabkan kura-kura cepat mati.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Mengenal Kura-Kura Aldabra, Salah Satu Spesies Kura-Kura Terbesar di Dunia