Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satelit Universitas Surya Sampai di ISS, Pertama dari Kampus di Indonesia

image-gnews
Peluncuran satelit nano Surya Satellite-1 (SS-1) ke Stasiun Antariksa Internasional pada Minggu 27 November 2021. Foto : Twitter
Peluncuran satelit nano Surya Satellite-1 (SS-1) ke Stasiun Antariksa Internasional pada Minggu 27 November 2021. Foto : Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara 2.630 kilogram kargo yang sampai di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Minggu pagi, 27 November 2022, waktu Amerika, terdapat satelit nano dari Indonesia. Satelit itu bernama Surya Satellite-1 (SS-1) yang dikembangkan Universitas Surya dengan dukungan dari Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"SS-1 ini menjadi titik awal untuk membangun kepercayaan diri bahwa Indonesia mampu, sehingga akan muncul satelit-satelit lainnya," kata Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Robertus Heru Triharjanto, saat memperkenalkan satelit nano tersebut Juni lalu. 

Dihubungi kembali pada Selasa 29 November 2022, Heru menerangkan satelit seberat satu kilogram ini membawa SMS Repeater yang memungkinkannya berkirim pesan pendek menggunakan frekuensi radio amatir. "Seperti SMS, tapi zaman sekarang kan sms bisa diisi macam-macam, misal data atau gambar yang dipotong-potong," katanya. 

Heru mengakui teknologi SS-1 tidak baru tapi untuk pencapaian universitas, dia menambahkan, satelit nano dari Universitas Surya ini adalah yang pertama di Indonesia. Heru terlibat dalam memberikan bimbingan saat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN--kini BRIN--menyediakan fasilitas untuk pembuatan satelit itu sekitar lima tahun lalu.  

Dia membandingkan kemampuan SS-1 dengan satelit milik BRIN yakni LAPAN-A2/Orari yang seberat hampir 100 kilogram dan membawa lebih banyak misi, yakni foto, pengawasan kapal, dan komunikasi suara. "Kalau kita punya volume dan kapasitas lebih besar, kita bisa bawa lebih banyak instrumen pada satelit itu," katanya.

Baca juga: Lima Tahun Satelit LAPAN-A3 Mengamati Bumi, Simak Data yang Dikumpulkan

SS-1 memanfaatkan program atau modul di Badan Antariksa Jepang yang menawarkan membawa satelit milik kampus ke luar angkasa. Satelit akan dibawa ke Stasiun Antariksa Internasional di mana Jepang berpartisipasi di dalamnya, lalu dilepaskan ke orbit rendah Bumi dari sana.

"Waktu itu Surya University mendaftar dan lolos," kata Heru sambil menambahkan, pembuatan satelit murni oleh universitas dibantu LAPAN di Pusat Riset Teknologi Satelit di Bogor. "Jepang hanya meluncurkannya," kata dia lagi.   

Rute Satelit: Bogor-Jepang-Amerika-ISS-Orbit

Adapun kabar SS-1 telah sampai di ISS datang dari akun Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa di media sosial Twitter, @LAPAN_RI. Satelit nano karya anak bangsa itu sebelumnya diangkut bersama kargo milik ISS dalam kapsul Dragon menumpang Roket Falcon 9 SpaceX CRS-26. 

Roket meluncur pada Sabtu siang dan merapat atau docking di ISS secara otamatis pada Minggu, pukul 07.39 EST atau 19.39 WIB. Jadwal peluncuran itu sendiri telah mengalami penundaan karena faktor cuaca yang tidak mendukung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesawat kargo Dragon CRS-26 milik SpaceX terlihat di atas Bumi saat mendekati Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk berlabuh pada 27 November 2022. (Kredit: NASA TV)

Baca juga: Dragon SpaceX Berlabuh di ISS, Antar Es Krim dan Benih Tomat Ceri 

Sebelum meluncur bersama roket SpaceX dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, AS, Surya Satellite-1 dikirim ke Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) di Tsukuba, Jepang pada 29 Juni 2022. Pengiriman setelah SS-1 melalui tahap akhir, yakni assembly, integration, dan test.

"Milestone penting selanjutnya adalah deployment satelit SS-1 dari modul Kibo milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dari ISS oleh astronot yang direncanakan pada pertengahan Januari 2023," tutur dalam akun.

Soal ini, Heru membenarkan kalau baru pada Januari nanti bisa dilihat apakah satelit yang pembuatannya senilai Rp 1-2 miliar itu dapat berfungsi seperti yang diharapkan: bisa diperintah dari Bumi. "Semestinya sih tidak akan ada masalah," kata eks tim inti satelit LAPAN-Tubsat ini.

Menurut Heru, pengembangan dan peluncuran SS-1 menjadikan universitasnya memiliki laboratorium antariksa yang membantu para mahasiswanya bisa mempelajari sistem komunikasi dan pergerakan satelit. Itu, diharapkannya, memotivasi pengembangan satelit di perguruan tinggi Indonesia sekaligus menunjukkan kemampuan sumber daya manusia dalam pengembangan teknologi luar angkasa.

"At any time, kampus manapun apabila butuh bimbingan pembuatan satelit, kami welcome," kata Heru.

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

45 menit lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

3 jam lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 jam lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

9 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

1 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

1 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

1 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

2 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.