TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Kamis 1 Desember 2022, terdiri dari yang pertama artikel tentang prediksi cuaca. BMKG antara lain menyebutkan potensi hujan lebat tersebar di kota-kota di Indonesia bagian tengah dan timur karena pengaruh keberadaan dua bibit siklon tropis.
Lalu, yang kedua, artikel berisi informasi gempa terkini, juga dari BMKG. Di dalamnya termasuk keterangan tentang jumlah gempa susulan di Cianjur yang sudah lebih dari 343 kali sejak gempa M5,6 pada 21 November 2022. Lebih dari 300 orang tewas dan puluhan ribu rumah rusak karena gempa itu.
Terpopuler ketiga datang dari keterangan dosen atau ahli geologi di ITB mengenai sumber pasti pemicu gempa Cianjur yang berdaya merusak dan mematikan itu. Jalur sesarnya diperkirakan tertutup oleh endapan vulkanik yang muda. Itu sebabnya, keberadaan sesar atau patahan di sekitar gunung api aktif yang belum diketahui disebutnyaperlu mendapat perhatian khusus.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Kamis 1 Desember 2022, selengkapnya,
1. Prediksi Cuaca, BMKG Pantau 2 Bibit Siklon Dekat Indonesia Timur
BMKG memantau keberadaan dua bibit siklon tropis di dekat Indonesia untuk prediksi cuaca hari ini. Bibit Siklon Tropis 90W terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat dan 95S di Teluk Carpentaria.
Bibit siklon 90W bergerak ke arah barat dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot dan tekanan minimum 1007 mb. Dampaknya terhadap cuaca Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat di Gorontalo, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Gelombang laut setinggi 2,5 - 4,0 meter di Samudera Pasifik utara Papua.
Baca juga: Info Gempa Terkini BMKG, Cianjur dan Sarmi Bergetar
Bibit Siklon Tropis 95S terpantau bergerak ke arah timur-tenggara dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot dan tekanan minimum 1005 mb. Dampaknya untuk cuaca Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat di Maluku dan Papua. Angin kencang di Maluku bagian tenggara dan Papua bagian selatan.
2. Info Gempa Terkini BMKG: Cianjur dan Sarmi Bergetar
BMKG mencatat gempa terkini yang bisa dirasakan terjadi dari Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu malam, 30 November 2022. Kekuatannya hanya Magnitudo 2,5 namun intensitas getarannya terukur sampai skala III MMI, getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.
Intensitas guncangan itu terukur di Pacet yang termasuk kawasan wisata Puncak. Getaran yang lebih lemah terukur di sejumlah kecamatan lain di Kabupaten Cianjur.
Gempa itu dicatat BMKG pada pukul 22.24 WIB. Pusatnya disebutkan berada di darat, 5 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer. Episentrum itu memastikannya sebagai gempa susulan dari gempa utama M5,6 Senin 21 November 2021--sama seperti 343 lainnya yang telah terjadi per Rabu pukul 15.00 WIB.
3. Gempa Cianjur, Dosen ITB: Sesar Sekitar Gunung Api Aktif Perlu Atensi
Sekalipun berada di zona Cimandiri, sesar atau patahan pasti yang menjadi sumber gempa di Cianjur, yang menewaskan lebih 300 orang dan puluhan ribu rumah rusak, belum teridentifikasi sebelumnya. Menurut peneliti gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni, umumnya sesar aktif dapat terlihat dari morfologi permukaan yang ada.
Tapi, ciri umum itu tak didapatinya pada sesar penyebab gempa Cianjur. “Dan ternyata gempanya terjadi lumayan besar,” ujar dosen di Kelompok Keahlian Geologi Terapan itu, Rabu, 30 November 2022.
Kemungkinannya, Astyka menuturkan, jalur sesar gempa Cianjur itu tertutup oleh endapan vulkanik yang muda. Itu sebabnya, menurut dia, keberadaan sesar atau patahan di sekitar gunung api aktif yang belum diketahui perlu mendapat perhatian khusus. “Jadi kita punya tantangan lebih untuk menetapkan sesar aktif di area vulkanik yang punya endapan tebal,” kata dia.