TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis 1 Desember 2022, Doni Monardo memenuhi panggilan Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara (TN), Magelang , Mayjen TNI Purn Tono Suratman. Keduanya disinyalir memang memiliki hubungan yang sangat dekat, terutama ketika berada di kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Saat berada di SMA Taruna Nusantara, Doni Monardo menyampaikan rasa bangganya kepada lulusan SMA TN lantaran sekitar 85 orang akan melanjutkan karier ke Akademi Militer atau Akmil (darat, laut, dan udara) dan Akademi Kepolisian.
Selain bangga akan pencapaian tersebut, Doni juga menyisipkan harapan kecil kepada lulusan SMA TN untuk lebih banyak melirik dunia entrepreneur atau wirausahawan. “Negara kita yang kaya akan sumber daya alam, sayang jika hanya dikelola oleh segelintir warga negara dan tidak dapat membuat bangsa lebih sejahtera,” kata Doni.
Doni lalu mencontohkan beberapa kekayaan alam, berupa emas hijau (hasil hutan) dan emas biru (hasil laut) yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi jembatan menuju tercapainya cita-cita pendiri bangsa, yaitu Indonesia menjadi bangsa adil dan makmur.
Pertama, karet. Produksi karet Indonesia adalah terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Ironisnya, kenyataannya, petani karet tidak lebih sejahtera. Terlihat bahwa Indonesia kekurangan SDM yang mampu mengolah karet menjadi bernilai tambah lebih tinggi. Kedua, kayu. Sayangnya, Indonesia dengan alam yang sangat subur, tidak jauh lebih makmur dari negara-negara Skandinavia. Sebab, negara ini tidak dapat mengelola hutan dan menanam pohon dengan baik. Doni juga membuka tabir kekayaan VOC yang mencapai 7,9 triliun dollar AS. Padahal, kekayaan tersebut berasal dari tanah hijau Nusantara.
Ketiga, hasil laut. Masih miskinnya teknologi, membuat nelayan Indonesia kalah kualitas dengan negara-negara maju. Nelayan Indonesia masih mencari ikan dengan tangannya sendiri, sedangkan nelayan di negara maju sudah memanfaatkan teknologi dalam menangkap ikan. Dengan teknologi, nelayan tersebut sudah mengetahui titik-titik yang banyak terdapat ikan.
Baca: Benarkah Lulusan SMA Taruna Nusantara Harus Menjadi TNI
Doni Munardo Tanam Pohon Manggis
Selain Doni Munardo, Danny Praditya, Direktur Operasi & Portofolio MIND ID pun mengajak lulusan SMA TN untuk terjun menjadi wirausahawan. Danny menceritakan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa yang sedang mengalami inflasi tinggi. Sementara itu, Indonesia jauh lebih baik dari negara maju tersebut. Ia juga memberi motivasi kepada para lulusan SMA TN agar membuka cakrawalanya untuk berpikir secara lebih luas dalam menentukan masa depan.
“Pilihlah profesi yang sesuai dengan passion (kesukaan) sehingga seseorang dapat bekerja lebih produktif. jangan paksakan bekerja di satu bidang yang tidak sesuai dengan passion,” ucap Danny.
Selain itu, Danny pun memberi gambaran umum tentang potensi tambang dan mineral Indonesia yang memiliki jauh lebih lengkap dibandingkan negara mana pun. Atas dasar inilah, para lulusan SMA TN yang merupakan generasi Indonesia Emas 2045 menjadi penentu kejayaan Indonesia ke depan.
Usai memberi pembekalan, Kepala SMA Taruna Nusantara, Mayjen TNI Purn Tono Suratman mendampingi Doni Monardo dan Danny Praditya menanam pohon manggis di sisi kiri halaman depan sekolah yang diawali upacara sederhana oleh siswa SMA TN. Saat itu, Doni turun langsung ke lubang yang hendak ditanam pohon manggis. Ia dengan hati-hati melepas polybag menggunakan cutter seraya menjelaskan cara yang benar menanam bibit pohon dengan ketinggian di atas satu setengah meter. Danny Praditya pun menirukan cara Doni menanam pohon manggis.
Rangkaian acara pagi sampai siang itu pun ditutup dengan makan siang bersama dengan para siswa SMA Taruna Nusantara Magelang.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Bersiap Masuk SMA Taruna Nusantara, berikut Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.