TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Sabtu pagi, 3 Desember 2022, pukul 07.00 WIB, jumlah gempa susulan di Cianjur pasca-gempa utama 21 November lalu telah tercatat sebanyak 378 kali. Angkanya itu bertambah dari sehari sebelumnya yang mencatatkan angka 367.
Mendekati tepat dua pekan sejak gempa M5,6 yang merusak dan mematikan tersebut, gempa-gempa susulan semakin lemah dan jarang. Ini seperti yang kembali disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, via akun media sosial Twitter.
Ia juga memberi catatan bahwa adanya gempa Cianjur menunjukkan di Indonesia ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya. “Kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan,” kata Daryono.
Hingga artikel ini dibuat, belum ada lagi catatan gempa susulan yang bisa dirasakan di Cianjur dari BMKG. Yang ada adalah gempa dari laut, 78 kilometer barat daya Pangandaran, Jawa Barat, pada pukul 03.37 WIB. Kekuatan gempa bermagnitudo 4,5 dan menggetarkan terkuat di Pangandaran (skala III MMI) lalu Garut dan Tasikmalaya.
BMKG telah memastikan gempa dari laut selatan di kedalaman26 kilometer tersebut tak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa Terkini di Cianjur: Cugenang Masih Bergetar dan Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.