TEMPO.CO, Jakarta - BMKG masih mencatat gempa susulan di Cianjur, tepat dua minggu setelah gempa utama M5,6 mengguncang hingga menyebabkan ratusan orang meninggal dan puluhan ribu rumah rusak. Terhitung dari Minggu pagi pukul 06.00 WIB hingga Senin pagi pukul 06.00 WIB, penambahan tercatat sebanyak lima gempa susulan.
Catatan itu berdasarkan update data yang disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. Disebutkannya, total sudah 387 kali gempa susulan di Cianjur. "Kekuatan fluktuatif melemah secara umum dan frekuensi kejadiannya makin jarang," katanya seperti yang belakangan rajin disampaikan via akun media sosial Twitter.
Di antara lima gempa susulan terbaru itu adalah yang dicatat terjadi pada Minggu pukul 9.25 WIB. Kekuatannya M2,2 dan hanya dirasakan pada skala II MMI, atau setara getaran yang hanya mampu menggoyangkan benda ringan yang sedang tergantung.
Adapun gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah Indonesia dicatat BMKG terjadi di Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara. Gempa berkekuatan M4,9 ini tercetus pada pada Senin pagi, pukul 4.27 WIB, dari laut di kedalaman 23 kilometer.
Dampak guncangan dari gempa ini dirasakan di Sirombu pada skala III MMI. Ini setara getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Begini Jepang Pantau Dampak di Wilayahnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.