TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 6 Desember 2022, dipuncaki artikel dari Uni Eropa yang isinya regulasi baru yang memungkinkan penumpang di pesawat bebas menggunakan ponselnya. Artinya, mode pesawat atau airplane mode boleh tak lagi digunakan.
Berita terpopuler kedua tentang kesaksian dari persidangan Ferdy Sambo yang mengungkap penembakan ke arah kepala Brigadir Yosua. Sebuah studi dari Amerika pernah memaparkan ragam trauma di kepala akibat kasus-kasus luka tembak. Sebanyak 90 persen kasusnya memang berujung fatal.
Pemberitaan dampak erupsi Gunung Semeru di Jepang menjadi terpopluer ketiga. Artikelnya merinci ancaman dampak yang dimaksud para pejabat di Badan Meteorologi Jepang, berdasarkan pengalaman dengan erupsi gunung api Tonga di Pasifik Selatan pada Januari lalu.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 6 Desember 2022, selengkapnya,
1. Uni Eropa Izinkan Pasang 5G di Pesawat, 'Airplane Mode' Bisa Ditinggalkan
Uni Eropa telah menyesuaikan undang-undang tentang komunikasi seluler yang berlaku dengan standar paling modern. Termasuk di dalamnya adalah maskapai penerbangan yang akan dapat memasang teknologi 5G terbaru di dalam pesawat mereka.
Hal itu memungkinkan penumpang untuk bebas menggunakan smartphone dan perangkat lain yang dapat terhubung, serta bisa bekerja seperti yang mereka lakukan di darat. Artinya lagi, mode pesawat atau airplane mode boleh tak lagi digunakan.
Ilustrasi larangan ponsel di dalam pesawat. Onetravel.com
"Langit bukan lagi batas untuk koneksi berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar," kata Komisaris Uni Eropa untuk Pasar Internal, Thierry Breton. Katanya lagi, "Fitur 5G akan memungkinkan layanan inovatif bagi orang-orang dan peluang pertumbuhan bagi perusahaan-perusahaan Eropa."
2. Ferdy Sambo, Yosua, dan Rusak Otak karena Luka Tembak
Proses persidangan menguak bagaimana kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di tangan atasannya eks Kepala Divisi Propam Polri Ferdy Sambo. Menurut kesaksian rekan korban, Richard Eliezer, Ferdy Sambo dengan memakai sarung tangan menghampiri tubuh Yosua dan menembakkan pistol ke arah belakang kepala. Tembakan penutup untuk memastikan Yosua tewas setelah sebelumnya menerima 3-4 peluru dari pistol Eliezer.
Kematian Brigadir Yosua dengan cara seperti itu mengingatkan kembali apa yang pernah disampaikan Khoi D. Than, ahli bedah saraf dari American Association of Neurological Surgeon. Dia memperlihatkan statistik kasus trauma di kepala akibat luka tembak di AS pada 2012. Apakah itu akibat kasus pembunuhan, bunuh diri maupun kecelakaan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menunjukan barang bukti pada saksi saat sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selasa, 22 November 2022. Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi dan disertakan juga sejumlah barang bukti pistol berjenis Glock-17, HS hingga senapan laras panjang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
“Luka tembak di kepala adalah penyebab sekitar 35 persen dari semua kematian karena cedera otak traumatis," kata Khoi dalam laporannya. Ditambahkannya, "Luka tembak di kepala berakibat fatal pada 90 persen kasusnya, dengan banyak korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit.”
3. Erupsi Gunung Semeru, Begini Jepang Memantau Dampak di Wilayahnya
Antisipasi dampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur sampai ke Jepang. BMKG di Jepang ikut memantau abu letusan gunung api itu yang mencapai ketinggian sekitar 15 kilometer--menurut Volcanic Ash Advisory Center Australia--pada Minggu 4 Desember 2022.
Jepang menggunakan satelit cuaca miliknya, Himawari-9, mengamati sebaran abu vulkanis Semeru tersebut. Badan Meteorologi Jepang juga mengecek apakah erupsi itu mungkin berdampak bagi wilayahnya, dan mendapati tidak ada perubahan signifikan dalam hal tinggi air pasang yang teramati di sepanjang wilayah peraian di Jepang sepanjang Minggu.
Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru terpantau dari CCTV Pos Pantau PVBMG pukul 06.30 WIB, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 4 Desember 2022. Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Ahad, 4 Desember 2022, sejak pukul 02.46 WIB. ANTARA/HO-BNPB
Sejumlah pejabat Badan Meteorologi Jepang, seperti dikutip dari nhk.org, menambahkan kalau tidak ada perubahan tekanan atmosferik yang teramati di wilayahnya pasca-erupsi Semeru. Disebutkan, erupsi gunung api yang sangat besar sekalipun jauh bisa terkadang menyebabkan perubahan tekanan atmosferik di wilayah lain, menuntun ke perubahan tinggi air pasang.