Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Kerja Seismograf, Alat Pendeteksi dan Pengukur Kekuatan Gempa Bumi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seismograf yang mengukur dan mencatat aktivitas gempa bumi di Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, 1 Januari 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Seismograf yang mengukur dan mencatat aktivitas gempa bumi di Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, 1 Januari 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 telah menyebabkan 334 orang meninggal dunia dan 8 orang hilang. Selain menelan korban jiwa, gempa itu mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai puluhan triliun.

Merujuk situs US Geological Survey, sampai saat ini, sebenarnya belum ada teknologi untuk memprediksi waktu terjadi gempa sehingga upaya mitigasi guna mengurangi kerugian belum dapat dilakukan secara maksimal. Meskipun begitu, ilmuwan memiliki alat untuk mendeteksi sekaligus mengukur kekuatan gempa bernama seismograf. Bagaimana cara kerja alat ini?

Cara Kerja Seismograf

Dikutip dari Britannica, secara teknis, seismograf memiliki dua bagian, yaitu alat pendeteksi gerakan tanah atau seismometer dan alat perekaman. Seismometer berfungsi untuk merasakan dan mengukur gelombang pergerakan tanah.

Hasil deteksi tersebut akan dicatat dan direkam selama periode waktu tertentu menjadi catatan berupa garis-garis naik dan turun oleh alat perekam. 

Berdasarkan penjelasan di situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), hasil rekaman pada seismograf akan dibaca dengan skala Magnitudo (M). Sebelumnya, BMKG menggunakan Skala Richter (SR) yang dikembangkan oleh ilmuwan Charles F. Richter. 

Namun, sejak 2008, BMKG mulai menggunakan skala Magnitudo guna mengukur dan menentukan satuan kekuatan gempa.

Bagaimana Sejarah Penemuan Seismograf?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum secanggih seperti saat ini, teknologi sederhana ala seismograf telah ditemukan oleh insinyur Tiongkok bernama Zhang Heng pada 132 masehi. 

Dikutip dari Britannica, Heng yang hidup saat Dinasti Han membuat seismograf dengan memanfaatkan guci perunggu besar yang dilengkapi dengan delapan kepala naga. Setiap kepala ini memiliki bola pada bagian mulut dan dihadapkan ke delapan arah mata angin. 

Kemudian, di bawah patung naga tersebut, Heng membuat patung katak berjumlah sama dengan posisi mulut terbuka, tepat di bawah masing-masing kepala naga.

Prinsipnya, seismograf buatan Heng akan merasakan gempa bumi ketika bola-bola dari mulut naga terguncang dan terjatuh sehingga masuk ke mulut katak. Saat itu terjadi, bola yang masuk ke mulut katak akan menimbulkan suara keras sebagai tanda peringatan. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Kekuatan Gempa Bumi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prediksi Hujan Merata di Jabodetabek Hari Ini, Simak Waktu dan Intensitasnya

3 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prediksi Hujan Merata di Jabodetabek Hari Ini, Simak Waktu dan Intensitasnya

Cuaca Jabodetabek hari ini: awan tebal bakal menumpahkan hujan. BMKG sebut hujan bisa mulai pagi dan bisa meningkat jadi hujan lebat plus petir.


BMKG Catat Suhu Udara Hari Pertama November Tembus 37 derajat Celcius, Terpanas di Surabaya

11 jam lalu

Cuaca panas dan terik di Indonesia pada pekan terakhir Oktober 2024. Suhu maksimum harian tertinggi dicatat BMKG lebih dari 38 derajat Celsius. Dok. BMKG
BMKG Catat Suhu Udara Hari Pertama November Tembus 37 derajat Celcius, Terpanas di Surabaya

Suhu tertinggi di Indonesia hingga Jumat pagi, 1 November 2024, menurut catatan BMKG, mencapai 37,7 derajat celcius.


Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

16 jam lalu

BMKG mencatat gempa magnitudo 5,1 di wilayah Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua pada Jumat malam, 1 November 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.


Cuaca Panas Pekan Terakhir Oktober, Suhu Udara Kembali Tembus 38 Derajat

17 jam lalu

Cuaca panas dan terik di Indonesia pada pekan terakhir Oktober 2024. Suhu maksimum harian tertinggi dicatat BMKG lebih dari 38 derajat Celsius. Dok. BMKG
Cuaca Panas Pekan Terakhir Oktober, Suhu Udara Kembali Tembus 38 Derajat

Berdasarkan data BMKG, cuaca panas meningkat di antaranya di Surabaya pada akhir Oktober.


IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk di Hari Pertama November 2024, Begini Tingkat Polusinya

18 jam lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk di Hari Pertama November 2024, Begini Tingkat Polusinya

Aplikasi IQAir mecatat udara Jakarta dalam kategori tidak sehat selama dua hari terakhir.


Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

19 jam lalu

Konsep bangunan tahan gempa Eco-Quake buatan mahasiswa ITS (Dok. ITS News)
Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Kategori Tinggi Guyur Jawa Barat pada Dasarian Awal November 2024

20 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Kategori Tinggi Guyur Jawa Barat pada Dasarian Awal November 2024

BMKG prediksi Jawa Barat bakal diguyur hujan dengan kriteria tinggi pada sepuluh hari pertama bulan ini, mulai 1-10 November 2024.


Suhu Panas Ekstrem Melanda Indonesia: 5 Wilayah dengan Suhu Terpanas

21 jam lalu

Warga menggunakan payung menghindari cuaca panas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Berdasarkan analisa tim ahli meteorologi BMKG sampai Senin siang (28/10), tercatat suhu panas tertinggi melanda wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 38,4 derajat Celsius. TEMPO/Subekti
Suhu Panas Ekstrem Melanda Indonesia: 5 Wilayah dengan Suhu Terpanas

BMKG mencatat suhu panas ekstrem di beberapa daerah di Indonesia mencapai 38,4 derajat Celsius. Di mana saja daerah yang mengalami suhu tertinggi?


Hujan Guyur Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan Siang Ini, BMKG: Bisa Meluas

22 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Hujan Guyur Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan Siang Ini, BMKG: Bisa Meluas

Berdasarkan peringatan dini cuaca BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi mulai pukul 12.15 WIB.


BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan, Jakarta Hujan Ringan

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan, Jakarta Hujan Ringan

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di DKI Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.