Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Semua Gunung Api Bisa Meletus, Ini Arti Gunung Berapi Aktif

image-gnews
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gunung berapi Semeru meletus dan mengalami peningkatan aktivitas vulkanis hari-hari ini. Gunung di Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu merupakan satu dari beberapa gunung berapi aktif di Indonesia.

Dalam tiga tahun terakhir sejak 2020, Semeru telah empat kali erupsi. Keempatnya terjadi ajeg alias rutin di bulan Desember. Satu erupsi di Desember 2020, dua lainnya di Desember 2021, dan terakhir 4 Desember 2022 lalu.

Apa itu Gunung Berapi Aktif?

Secara garis besar ada tiga jenis gunung api, yaitu gunung berapi aktif, gunung berapi tidak aktif, dan gunung berapi mati. Gunung berapi aktif merupakan gunung yang menunjukkan aktivitas vulkanis dan dapat meletus kapan saja. Gunung api tidak aktif merupakan gunung yang sudah lama tidak erupsi, tetapi kemungkinan bisa meletus kembali. Gunung api mati merupakan gunung yang tak pernah lagi meletus dan tidak menunjukkan adanya aktivitas vulkanis.

Baca juga : Inilah 6 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia

Mengutip laman Phys.org, vulkanolog tidak menemukan kata sepakat terkait makna “aktif” gunung berapi. Pasalnya, gunung api yang tak lagi meletus ribuan tahun pun tetap disebut aktif karena terdeteksi adanya aktivitas vulkanis.

Di sisi lain, terdapat pula gunung api yang belakangan kerap erupsi, tetapi kemudian tak menunjukkan aktivitas vulkanis sama sekali setelahnya. Ilmuwan tidak dapat menentukan apakah gunung tersebut kemudian dikategorikan sebagai gunung berapi mati. Karena kemungkinan aktivitas vulkanis dapat kembali terjadi di masa mendatang.

Batas Definisi Gunung Berapi yang Sebenarnya

Sejumlah ilmuwan mendefinisikan gunung berapi aktif sebagai gunung yang menunjukkan tanda-tanda kerusuhan secara riil, seperti gempa dan emisi gas, akibat aktivitas vulkanisme secara signifikan. Misalkan, kawah Gunung A menunjukkan adanya aktivitas vulkanis, maka gunung tersebut dapat disebut gunung berapi aktif.

Sementara itu, beberapa ilmuwan juga mendefinisikan gunung berapi dikatakan aktif apabila pernah meletus dalam kurun beberapa waktu terakhir. Misalnya, Gunung B dikatakan aktif lantaran terakhir meletus seratus tahun atau seribu tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program Vulkanisme Global Smithsonian mendefinisikan gunung berapi sebagai aktif hanya jika telah meletus dalam 10 ribu tahun terakhir. Cara lain untuk menentukan apakah gunung berapi aktif menurut Asosiasi Vulkanologi Internasional yaitu menggunakan waktu sejarah sebagai referensi. Menurut Universe Today ada sekitar 500 gunung berapi aktif di dunia saat ini. Jumlah tersebut tidak termasuk gunung yang berada di bawah lautan.

Sebanyak 50 sampai 70 di antaranya meletus tiap tahunnya. Bahkan, dalam semenit, 20 gunung berapi dilaporkan meletus secara bersamaan. Tetapi tak perlu khawatir, aktivitas vulkanis harian ini tidak berbahaya. Kecuali memang ditetapkan statusnya sebagai waspada oleh pemerintah. Fakta menarik lainnya, dalam satu dekade terakhir, 160 gunung berapi telah meletus berkali-kali. Sejarah mencatat, sebanyak 550 gunung berapi telah meletus sejak awal kehidupan manusia.

Mengutip laman magma.esdm.go.id, Indonesia merupakan negara dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Hal ini karena Indonesia terletak di wilayah cincin api atau ring of fire. Ini adalah jalur di mana aktivitas tektonik di lempeng bumi berpusat. Tumbukan, selain menimbulkan aktivitas seismik, juga menyebabkan terbentuknya gunung berapi.

Total terdapat 127 gunung berapi yang tersebar di Tanah Air. Sejauh ini, Indonesia diketahui sebagai negara dengan korban jiwa terbanyak akibat letusan gunung api. Jutaan orang memang tinggal di radius dekat dengan gunung yang dapat meletus kapan saja. Sehingga risiko saat gunung meletus pun tinggi, tak cuma korban jiwa, tetapi juga harta benda.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga : 3 Fakta Tentang Mauna Loa, Gunung Berapi Aktif di Hawaii

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Letusan Setinggi 1 Kilometer

9 hari lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Letusan Setinggi 1 Kilometer

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.


Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang dan Jungkalkan 4 Truk Tambang di Lumajang

15 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang dan Jungkalkan 4 Truk Tambang di Lumajang

Gempa akibat getaran banjir lahar Gunung Semeru itu bertahan selama tiga jam.


Gunung Semeru Erupsi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

15 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Gunung Semeru Erupsi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Erupsi ketiga kalinya dalam sehari.


Gunung Semeru Semakin Bergemuruh dalam Sepekan Ini

17 hari lalu

Seorang warga Tengger menyaksikan api dan kepulan asap kebakaran yang mulai meluas hingga mendekati area Bukit Teletubbies, setelah hampir seharian api menghanguskan sebagian kecil padang rumput Pengol dan Tebing Jantur, Jumat sore, 1 September 2023.  Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terpaksa menutup jalur kegiatan wisata ke Gunung Bromo mulai Sabtu, 2 September 2023, hingga batas waktu yang belum ditentukan. TEMPO/Abdi Purmono
Gunung Semeru Semakin Bergemuruh dalam Sepekan Ini

Aktivitas erupsi Gunung Semeru terpantau dalam pengamatan sistem Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) MAGMA Indonesia.


Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

17 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.


PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

21 hari lalu

Pegawai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil sampel tanah di lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Lubang serupa pernah terjadi di Kecamatan Nyalindung, September 2018.  ANTARA/Budiyanto
PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.


Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter, Statusnya Siaga

25 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter, Statusnya Siaga

Gunung Semeru semburkan abu vulkanik setinggi 400 meter. Ini erupsi kelima dalam tiga hari ini.


Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini: Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter

25 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini: Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter

Gunung Semeru kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 400 meter di atas puncak, Jumat, pukul 06.33 WIB.


Gunung Semeru Erupsi Lagi Setelah Tengah Malam Tadi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 600 Meter

28 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Gunung Semeru Erupsi Lagi Setelah Tengah Malam Tadi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 600 Meter

Sebelumnya pada Senin malam, Gunung Semeru mengalami erupsi, tapi visual letusan tidak teramati.


Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Sandiaga Uno Minta Pengelola Wisata Waspada

29 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Sandiaga Uno Minta Pengelola Wisata Waspada

Sandiaga Uno mengimbau masyarakat termasuk, pengelola wisata di wilayah sekitar Gunung Semeru tetap waspada karena adanya erupsi.