TEMPO.CO, Jakarta - Unesa-Dimetric (Disability Inclusion Metrics) yang diluncurkan Unviersitas Negeri Surabaya pada 15 Agustus lalu diikuti 125 perguruan tinggi di dunia. Pemeringkatan tersebut diumumkan UNESA secara hybrid pada Kamis, 8 Desember 2022.
Unesa-Dimentric merupakan pemeringkatan kampus ramah disabilitas pertama di dunia. Tujuannya untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Selain itu, juga untuk mengupayakan terciptanya inovasi program dan pertukaran ide dalam mendukung pendidikan yang setara.
Nadi Suprapto, Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi, Unesa mengatakan bahwa program ini merupakan langkah awal untuk menciptakan kampus yang ramah disabilitas. “Dimetric ini merupakan aksi nyata dari komitmen UNESA untuk sama-sama mewujudkan aksesibilitas dan kualitas layanan untuk mereka yang disabilitas,” ujarnya.
Baca juga: Kuliah Hukum di UT, Berapa IPK Brigadir Yosua?
Dia menambahkan, tercatat 125 perguruan tinggi di dunia yang menjadi partisipan. Mereka melalui tahapan registrasi mulai 15 Agustus hingga 2 November lalu kemudian masuk dalam tahap penilaian pada periode 7 November 2022.
Baca Juga:
“Ada 10 indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, kebijakan khusus inklusi, kelembagaan, kerja sama organisasi disabilitas, sarana-prasarana, akomodasi yang layak, siswa-karyawan, pendidikan dan penelitian-pengabdian masyarakat,” terang ketua Unesa-Dimetric tersebut. Adapun hasil penilaian secara berurut yaitu;
1. Open University, UK dengan skor 90,94.
2. University of Alicante, Spanyol dengan skor 90,28.
3. Unesa, Surabaya dengan skor 89,56.
4. Universitas Brawijaya, Malang dengan skor 82,89.
5. The University of Sydney, Australia dengan skor 81.00.
6. University of Tsukuba, Jepang dengan skor 79,00.
7. Universitas Jember, Jember, dengan skor 73,61.
8. Universitas Multimedia Nusantara dengan skor 71,94.
9. Universitas Negeri Semarang dengan skor 70,61.
10. Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya dengan skor 55,44.
11. Selcuk University, Turki dengan nilai 29,78.
12. University of Yangon, Myanmar.
13. UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi dengan nilai 28,78.
14. The University of Faisalabad, Pakistan, skor 27,94.
15. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, perolehan skor 26.06.
16. Persian Gulf University, Iran dengan skor 24,44.
17. Arid Agriculture University Rawalpindi, Pakistan, skor 24.00.
18. Universitas Negeri Manado, skor 21,56.
19. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.
20, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya dengan skor 17,67.
21. Universitas Surabaya, skor 16,28, dan
22. Universitas Negeri Gorontalo dengan perolehan skor 14,33.
Rektor Unesa Nurhasan menyampaikan apresiasinya atas kontribusi berbagai universitas dalam pemeringkatan tersebut. Dia menegaskan pemeringkatan ini lebih ke arah sebagai wadah bersama untuk sama-sama mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas. “Perangkingan ini kalau bisa dibahasakan untuk saling memotivasi dan mendorong munculnya inovasi dalam aspek program maupun layanan disabilitas. Inovasi ini butuh kolaborasi,” tutupnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.