Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Ciri-ciri Udara yang Tercemar

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seorang bocah bersepeda di tengah polusi udara di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. REUTERS/Mohsin Raza
Seorang bocah bersepeda di tengah polusi udara di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. REUTERS/Mohsin Raza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pencemaran udara terjadi ketika zat berbahaya dilepaskan ke udara. Termasuk gas asing, bau, debu, atau asap pada tingkat mengganggu dan membahayakan makhluk hidup.

Contoh pencemaran udara antara lain hidrokarbon, senyawa organik, dan partikel debu. Juga karbon monoksida, sulfur oksida, dan nitrogen oksida.  Pencemaran udara dihasilkan dari kegiatan manusia dan alam seperti emisi dari pembangkit listrik dan letusan gunung berapi.

Lantas, apa saja ciri-ciri udara yang tercemar? Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut ciri-ciri udara yang tercemar:

1. Kadar Karbon Dioksida Tinggi

Saat menghirup udara yang baik, kita akan merasa segar karena kandungan oksigennya tinggi. Tetapi saat menghirup udara yang tercemar, napas akan terasa sesak karena kadar karbon dioksida yang sangat tinggi.

2. Berwarna

Udara yang baik tidak dapat dilihat karena tidak berwarna. Tetapi jika sudah tercemar, udara akan berwarna hitam keabu-abuan. Hal itu diakibatkan udara mengandung zat-zat polutan berbahaya yang bercampur dengan oksigen.

3. Berbau

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Udara yang segar tidak memiliki bau dan tidak menyesakkan napas saat dihirup. Sementara udara yang tercemar akan menyesakkan napas dan berbau tidak sedap saat dihirup. Ini disebabkan udara mengandung zat-zat polutan berbahaya.

4. Pengap

Udara pengap dapat menandakan sudah tercemarnya udara di lingkungan sekitar. Udara pengab disebabkan peningkatan suhu karena adanya gas hasil pembakaran yang bercampur gas pembuangan.

5. Menyebabkan Iritasi Mata

Biasanya saat berada di lingkungan yang udaranya tercemar, mata akan menjadi merah. Hal ini terjadi karena udara mengandung zat-zat polutan yang berbahaya bagi kesehatan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: 10 Kota dengan Polusi Udara yang Buruk: Jakarta Nomor 6

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

2 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan


Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

3 hari lalu

Claudia Sheinbaum. REUTERS/Raquel Cunha
Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum adalah presiden perempuan dengan latar belakang akademisi. Ia aktif suarakan isu lingkungan dan populer di kalangan rakyat miskin.


Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

5 hari lalu

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus (kiri) menyampaikan pesan saat mengunjungi Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di Menteng, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus itu dalam rangka menemui para penerima manfaat organisasi amal termasuk penyandang disabilitas dan kaum tidak mampu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

Paus Fransiskus tak hanya sebagai pemimpin spiritual pemeluk Katolik di dunia, tapi juga pionir yang membawa reformasi bagi Vatikan.


Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

11 hari lalu

Ilustrasi Hutan di Jawa Barat. TEMPO/Fardi Bestari
Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

60 sampai 70 persen anak muda sudah mulai menjadikan isu ini sebagai prioritas mereka.


AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah: Merusak Lingkungan, Pemicu Banjir

12 hari lalu

Sejumlah anak bermain menggunakan pelampung dari ban bekas saat banjir di Desa Lukulamo, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin, 22 Juli 2024. Banjir yang terjadi sejak Minggu (21/7) akibat hujan deras itu menyebabkan Sungai Kobe meluap sehingga sebanyak empat desa terendam yaitu Desa Lukulamo, Lelilef Woebulan, Woekob dan Desa Woejerana. ANTARAFOTO/Andri Saputra
AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah: Merusak Lingkungan, Pemicu Banjir

Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) protes industri nikel di Halmahera Tengah yang dianggap merusak lingkungan dan memicu banjir.


Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

24 hari lalu

Ilustrasi penelitian biologi molekular. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Riset mengindikasikan paparan zat kimia TCDF turut berkontribusi pada epidemi gangguan metabolik, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.


Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih

27 hari lalu

Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dok.Tempo/Aditia Noviansyah
Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih

SKK Migas berkontribusi dalam menjaga lingkungan, diantaranya menanam hingga lebih dari satu juta pohon.


Greenpeace Sebut Klaim Jokowi tentang Kualitas Udara IKN Tidak Relevan

28 hari lalu

Prabowo Subianto bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) saat mendampingi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam sesi konferensi pers di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin 112 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus
Greenpeace Sebut Klaim Jokowi tentang Kualitas Udara IKN Tidak Relevan

Jokowi mengklaim bersihnya udara di IKN Nusantara dengan indeks kualitas udara yang lebih baik dibandingkan dengan ibu kota negara lainnya.


PLN Raih ESG Award di Sektor Energi karena Pengelolaan Perusahaan Berkelanjutan

31 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, PT PLN Persero bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menggelar Electricity Connect 2024 pada 20 - 22 November 2024 mendatang. Acara ini akan menjadi showcase kekuatan Indonesia dalam membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di kawasan ASEAN. Dok. PLN
PLN Raih ESG Award di Sektor Energi karena Pengelolaan Perusahaan Berkelanjutan

PT PLN (Persero) meraih Katadata Environmental, Social, and Governance (ESG) Awards di sektor Energi untuk kategori Governance.


Saran Pakar agar Tak Canggung Mengobrol di Lingkungan Baru

31 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Saran Pakar agar Tak Canggung Mengobrol di Lingkungan Baru

Berikut tips mengatasi rasa canggung jika harus membuka obrolan dan berinteraksi di lingkungan baru dari pakar interaksi sosial.