Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skor IQ Anak Indonesia Rata-rata Hanya 78,49, Kepala BKKBN Prihatin

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membeberkan jika rata-rata dari skor IQ anak Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai angka 78,49. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan prihatin atas angka tersebut.

“Keprihatinan tentu terasa, ketika kita lihat world population review menyampaikan bahwa IQ bangsa kita cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara yang lain. Salah satu sumbernya adalah low material sumber daya manusia kita belum optimal,” kata dia dalam Webinar IDIK: Komunikasi Merawat Negeri yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022.

Hasto membeberkan dalam data milik World Population Review 2022, capaian rata-rata IQ anak yang mencapai 78,49 tersebut membuat Indonesia harus bertengger pada peringkat 130 dari 199 negara yang ada di dunia. Capaian IQ tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti rata-rata IQ anak di Laos 80,99, Filipina 81,64, Brunei Darussalam 87,58, Malaysia 87,58, Thailand 88,87, Vietnam 89,53 dan Myanmar 91,18.

Baca juga: Kisah Anak Buruh Serabutan yang Kini Jadi Dosen dengan Berbagai Prestasi

Data lain yang menunjukkan bahwa Indonesia perlu memperkuat pembangunan kualitas manusia juga nampak dari Indeks Modal Manusia (IMM) yang menduduki peringkat keenam di kawasan Asia Tenggara berdasarkan laporan Bank Dunia (World Bank) tahun 2020.

IMM Indonesia hanya mengalami kenaikan 0,1 saja dari tahun 2018. Peringkat itu lebih rendah dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam dan Singapura meski unggul dari Filipina, Kamboja, Myanmar, Laos dan Timor Leste.

Hasil peringkat menunjukkan bahwa pembangunan sumber manusia di Indonesia harus dipacu lebih keras, karena daya otak dan kemampuan serta bakat anak belum diasah dengan optimal. Menurut Hasto rendahnya kualitas disebabkan oleh faktor-faktor yang membawa dampak berulang dalam sirkulasi kehidupan. Misalnya terjadinya perkawinan dini pada anak yang menyebabkan putus sekolah, literasi rendah, kualitas pendidikan hingga terjadinya stunting.

“Literasi kita juga rendah, kualitas kita untuk high skill atau kemampuan-kemampuan yang tinggi dalam hal teknologi juga kita masih bisa dikatakan tertinggal,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian masih adanya masalah kesehatan seperti anemia pada remaja, angka kematian ibu (AKI) yang diiringi dengan pola kebiasaan memilih makanan instan untuk melengkapi gizi anak, juga menyebabkan milyaran sel dalam otak anak tidak terbuka maksimal. 

Oleh karenanya, kata dia, pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas penduduk guna meraih Indonesia Emas pada 2045 dengan memanfaatkan peluang bonus demografi dimana usia penduduk produktif usia 15-64 tahun lebih banyak dari usia lainnya yang dituangkan dalam SGDs.

Pemerintah menargetkan pada 2045, sumber daya manusia menjadi lebih unggul berbudaya dan menguasai bidang IPTEK. Ekonomi negara juga menjadi lebih maju dan diarahkan berkelanjutan, pembangunan merata dan inklusif di seluruh penjuru negeri dan negara yang demokratis, kuat juga bersih.

Hasto turut menekankan syarat lain untuk membangun sumber daya manusia kualitas tidak bisa terlepas dari aspek peningkatan kemampuan saja. Melainkan juga ekonomi keluarga dan akses kesehatan yang merata, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang optimal.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Maju Pilkada Yogya, Diantar PDIP Daftar ke KPU Hari Ini

10 hari lalu

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. TEMPO/Oton
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Maju Pilkada Yogya, Diantar PDIP Daftar ke KPU Hari Ini

PDIP akan daftarkan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan ke KPU hari ini diiringi kesenian tradisional.


KPAI minta Pemerintah Cabut Pasal Penyedian Alat Kontrasepsi Bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja

19 hari lalu

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
KPAI minta Pemerintah Cabut Pasal Penyedian Alat Kontrasepsi Bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja

Penyediaan alat kontrasepsi hanyai diberikan untuk pasangan usia subur suami atau istri, bukan anak usia sekolah dan remaja.


AMDK Galon Polikarbonat Tak Ada Kaitannya dengan Obesitas pada Anak

24 hari lalu

Ilustrasi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon Polikarbonat. Dok. Collegality
AMDK Galon Polikarbonat Tak Ada Kaitannya dengan Obesitas pada Anak

Ada dua hal utama penyebab obesitas pada anak yaitu asupan makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas fisik. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan air minum galon Polikarbonat.


Studi Terkini: Kemampuan Kognitif Eks Pasien Covid-19 Gejala Berat Turun 10 Poin IQ

25 hari lalu

Relawan COVID-19 mengemas baju di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Studi Terkini: Kemampuan Kognitif Eks Pasien Covid-19 Gejala Berat Turun 10 Poin IQ

Kemampuan itu tetap lebih rendah daripada yang diharapkan bahkan setelah bertahun-tahun berlalu sejak infeksi akut Covid-19 tersebut.


BKKBN: Dua Tahun Terakhir Keluarga Berisiko Stunting Alami Penurunan

25 hari lalu

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Dok. BKKBN
BKKBN: Dua Tahun Terakhir Keluarga Berisiko Stunting Alami Penurunan

Kategori KRS di antaranya calon pengantin, ibu hamil, keluarga yang memiliki anak usia baduta, dan keluarga yang memiliki balita.


Ketahui Tentang Kecerdasan Emosional, Kemampuan Mengendalikan dan Memahami Emosi

27 hari lalu

Olivia Manning 12tahun mempunyai hasi skor 162 dalam tes IQ yang melebihi dari IQ fisikawan Jerman Albert Einstein dan Profesor Stephen Hawking dan menjadikan Olivia sebagai orang Tercerdas di dunia. dailymail.co.uk
Ketahui Tentang Kecerdasan Emosional, Kemampuan Mengendalikan dan Memahami Emosi

Kecerdasan emosional, atau EQ, adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi dengan baik,


Kontroversi Alat Kontrasepsi untuk Remaja, Kemenkes dan BKKBN Beri Respons

31 hari lalu

JPPI: Penyediaan Alat Kontrasepsi di Sekolah Bukan Melindungi, tapi Merusak Anak
Kontroversi Alat Kontrasepsi untuk Remaja, Kemenkes dan BKKBN Beri Respons

PP Kesehatan terkait pemberian alat kontrasepsi untuk remaja menuai kontroversi. Kemenkes dan BKKN angkat bicara.


Kepala BKKBN Imbau Masyarakat Jangan Langsung Percaya Tuduhan Galon Polikarbonat Sebabkan Infertilitas

32 hari lalu

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dok. Colegality
Kepala BKKBN Imbau Masyarakat Jangan Langsung Percaya Tuduhan Galon Polikarbonat Sebabkan Infertilitas

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K), mengingatkan masyarakat agar tidak langsung mempercayai tuduhan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat dapat menyebabkan infertilitas.


Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia, Nomor Satu Jepang

38 hari lalu

Negara dengan iq tertinggi. Foto: Canva
Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia, Nomor Satu Jepang

Menurut World Population Review, Jepang adalah negara dengan IQ tertinggi di dunia. Berikut ini daftar IQ negara lain di dunia.


Donald Trump Remehkan Kamala Harris, Sebut IQ Rendah

40 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Remehkan Kamala Harris, Sebut IQ Rendah

Donald Trump meremehkan Wakil Presiden Kamala Harris dengan menyebutnya ber-IQ rendah. Sebelumnya Harris menyebut Trump berulang kali berbohong.