TEMPO.CO, Jakarta - Solstis Desember dikenal juga sebagai titik balik Desember. Solstis juga merujuk titik balik matahari selatan yang terjadi setiap bulan Desember. Khususnya antara hari ke-20 hingga 22 menurut kalender Gregorian.
Solstis Desember berada di belahan Bumi selatan yang juga menjadi titik balik musim panas. Di belahan Bumi utara, solstis menjadi titik balik matahari musim dingin. Solstis Desember terjadi saat matahari berada tepat di atas Tropic of Capricorn di belahan Bumi selatan. Itu garis lintang paling selatan yang dicapai sepanjang tahun. Setelah itu mulai bergerak ke utara lagi.
Solstis Desember hari terpendek di utara
Mengutip Time and Date, karena belahan Bumi utara dimiringkan menjauhi matahari pada bulan Desember akan menerima sedikit sinar sepanjang hari. Di titik balik matahari, kemiringan kutub utara menjauhi matahari paling besar. Peristiwa itu menandai hari terpendek dalam setahun di utara Khatulistiwa.
Baca: Kalender Astronomi Maret, Ada Hujan Meteor dan Hari Tanpa Bayangan
Efek ini paling besar terjadi di lokasi yang jauh dari Khatulistiwa. Di zona ini, waktu berputar di bawah 12 jam. Bahkan di tempat-tempat di lingkaran arktik mengalami malam kutub, saat matahari tidak terbit.
Solstis Desember menjadi hari terpanjang di selatan
Sebaliknya, titik balik Desember menjadi hari terpanjang dalam setahun di belahan Bumi selatan. Efeknya paling besar pada zona yang jauh dari khatulistiwa. Tempat di lingkaran Antarktika mengalami matahari tengah malam. Saat matahari tidak terbenam ketika senja hari.
Solstis Desember di Indonesia
Mengutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, di Indonesia solstis Desember juga dikenal hari tanpa bayangan sendiri. Itu bisa terjadi dua kali setahun untuk daerah yang terletak di antara garis balik utara. Wilayah garis balik selatan atau di sekitar Khatulistiwa.
Daerah di garis balik utara dan selatan akan mengalami hari tanpa bayangan sekali dalam setahun, yakni ketika solstis Juni atau Desember. Sedangkan di luar wilayah itu, matahari tidak akan berada di atas kepala ketika tengah hari.
Untuk bisa menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan matahari, disediakan benda tegak seperti tongkat. Taruh di permukaan yang rata dan lihat bayangan sesuai dengan waktu yang ditentukan sambil mendokumentasikan dengan foto atau rekaman video saat proses tidak adanya bayangan matahari.
Apabila cuaca berawan, fenomena ini bisa disaksikan paling cepat lima menit sebelumnya. Paling lambat lima menit setelah waktu yang ditentukan. Hal itu karena di luar rentang waktu lima menit itu bayangan akan muncul kembali.
Baca: 8 Rekomendasi Destinasi Liburan Internasional untuk Dikunjungi Saat Desember
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.