TEMPO.CO, Jakarta - Nilai IQ atau Intelligence Quotient umumnya mengukur penalaran, visualisasi spasial, memori, dan analisis kuantitatif seseorang. Penelitian terkini menunjukkan bahwa nilai IQ dapat berubah bergantung pada serangkaian latihan yang dilakukan oleh seseorang.
Sebab, pada dasarnya, IQ dipengaruhi oleh sejumlah faktor biologis, sosial, dan lingkungan. Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat Anda coba untuk meningkatkan nilai IQ:
Baca Juga:
1. Aktivitas Memori
Kegiatan memori tidak hanya meningkatkan daya ingat, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan bahasa. Faktanya, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana ingatan berhubungan dengan bahasa dan pengetahuan objek atau pemahaman seseorang tentang objek fisik.
Sejumlah kegiatan yang melibatkan pelatihan memori meliputi permainan teka-teki jigsaw, teka teki silang, permainan kartu konsentrasi, pencocokan kartu, hingga sudoku.
Baca Juga:
2. Kontrol Eksekutif
Kontrol eksekutif merupakan kemampuan untuk mengontrol aktivitas kognitif yang kompleks, seperti membuat keputusan, mengarahkan perhatian, dan mengatur serta mengelola tugas.
Penelitian menunjukkan bahwa fungsi eksekutif sangat berhubungan dengan penalaran sebagai salah satu aspek pengukuran kecerdasan manusia. Aktivitas yang tergolong sebagai permainan eksekutif adalah scrabble, pictionary, dan brainteasers.
3. Penalaran Visuospasial
Kegiatan ini melibatkan proses mental yang berkaitan dengan representasi fisik, seperti membaca dan menafsirkan peta. Sebuah studi mengungkap bahwa peningkatan kemampuan visuospasial sering kali berhubungan signifikan dengan peningkatan hasil skor tes IQ.
Beberapa aktivitas untuk meningkatkan kemampuan ini adalah bermain di labirin, teka-teki model tiga dimensi, hingga permainan prisma terbuka.
4. Sering Membaca
Tidak dapat disangkal bahwa buku sering kali bermanfaat untuk perkembangan kognitif manusia. Dalam studi terbaru, peneliti menemukan bahwa ketika orang tua membacakan dengan suara keras kepada anak-anak, mereka cenderung memiliki perkembangan bahasa dan kognitif yang lebih baik.
5. Permainan Alat Musik
Dalam hal ini, Anda tidak harus menjadi musisi terkenal untuk mendapatkan keuntungan dari mempelajari alat musik dalam hal kognitif. Penelitian menemukan bahwa 75 menit pelajaran musik per minggu selama 12 minggu dapat meningkatkan skor IQ pada anak usia prasekolah secara signifikan.
Studi pada 2021 juga menunjukkan bahwa pelatihan musik instrumental dapat meningkatkan beberapa fungsi eksekutif pada anak usia 6-7 tahun. Selain itu, orang dewasa atau remaja juga terbukti dapat merasakan manfaat dari pelatihan musik.
6. Belajar Bahasa Baru
Tidak mengherankan apabila belajar berbagai bahasa bermanfaat bagi otak manusia. Namun, usia ketika mempelajari sebuah bahasa baru juga menentukan peningkatan kecerdasan atau IQ seseorang.
Studi pada 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang mengikuti pelatihan bahasa selama 11 minggu tidak mengalami peningkatan kecerdasan atau skor IQ.
Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa pada anak-anak dan remaja melalui metode percakapan dan interaksi selama 18-24 bulan berpengaruh signifikan dalam peningkatan kemampuan kognitif pada masa mendatang.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga: Berapa Rata-rata IQ Anak Indonesia?