TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa IPB University, I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, berhasil meraih medali dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022. Wicak sapaannya, merupakan remaja asal Bali yang telah menorehkan prestasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Saat bersekolah di SD Negeri 4 Padangkerta Bali, ia menjadi juara dalam bidang olimpiade Matematika dan IPA. Dia juga menorehkan prestasi di bidang lainnya yaitu olimpiade Bahasa Indonesia, story telling Bahasa Inggris, cerdas cermat, menulis opini, menulis cerpen, senam, Palang Merah Remaja (PMR), hingga menjadi Duta Anak.
Kemampuan menulis di bidang ilmiah baru diasahnya saat di bangku SMA. Di SMA Negeri Bali Mandara, setiap peserta didik diwajibkan untuk memiliki prestasi dan melakukan penelitian. “Dalam mengejar prestasi, saya memilih jenis prestasi yang jarang saya dengar sebelumnya, maka jadilah saya mencoba kompetisi penelitian,” ujar Wicak dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan pada Senin, 19 Desember 2022.
Melakukan riset dan penelitian ditekuni Wicak hingga masuk kuliah. Lewat penelitiannya berjudul Alat Pendeteksi Sapi Birahi, Wicak menjadi finalis di ajang Intel-ISEF (International Science and Engineering Fair) 2018 di Pittsburgh, Pensylvania, Amerika Serikat.
Wicak dan timnya dipilih untuk mewakili Indonesia ke ajang tersebut setelah berhasil meraih medali emas dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) pada 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Tidak hanya di bidang penelitian, prestasi di berbagai bidang diraih wicak saat SMA adalah Medali Perak FIKSI (Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia) pada 2018 tingkat Nasional bidang Pengembangan Aplikasi dan Permainan Digital hingga penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) berprestasi pada 2018.
Prestasi-prestasi yang diraihnya membawa Wicak memperoleh Beasiswa Unggulan untuk pendidikan S1 di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University. Semangat berprestasi terus dibawa Wicak hingga kuliah. Penelitian terus ditekuninya hingga Wicak berhasil lolos sebagai finalis Pimnas sebanyak 2 kali dan memperoleh pendanaan tiga kali berturut-turut di ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Terdapat cerita menarik tersendiri dalam membulatkan tekad untuk mengikuti Pimnas. “Di masa awal kehidupan kampus, saya merasa bukan orang yang terlalu brilian dalam menangkap materi perkuliahan. Karena tidak bisa menjadi ‘si paling pintar’ di kelas, saya mencari hal lain yang dapat membuat diri saya dilihat orang, yakni mengikuti Pimnas,” ungkapnya.
Ke depannya, ia ingin menjadi dosen atau pengajar. Hal ini juga didasarkan dari kesenangannya untuk membagikan ilmu yang dimilikinya. Selama bertahun-tahun, ia sangat aktif dalam mendampingi adik kelasnya untuk meneliti dan meraih prestasi.
Mahasiswa berusia 22 tahun tersebut turut memberikan pesan kepada seluruh generasi muda di seluruh Indonesia agar jangan fokus hanya terhadap gelar juara apa yang akan diraih, namun pada tujuan-tujuan kecil yang berharga dari mengikuti sebuah kompetisi. "Hal ini dapat membuat tetap tersenyum terlepas dari apapun hasilnya," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa IPB University Ciptakan Dry Bath, Bisa Mandi Tanpa Bilas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.