TEMPO.CO, Jakarta - Flip, perusahaan penyedia jasa pembayaran khususnya transfer uang yang berbasis teknologi di Indonesia, mendukung literasi keuangan yang digaungkan ke berbagai lapisan masyarakat. Hal itu dilakukan dengan berbagai macam kegiatan edukasi.
Flip berkolaborasi dengan OJK, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan IPB University menggelar program sosialisasi dan edukasi perencanaan keuangan. Bertajuk "Financial Hacks: Mengatur Keuangan Mahasiswa Penerima Beasiswa", kegiatan itu diikuti oleh lebih dari 2 ribu mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di IPB University secara luring dan daring.
“Kami menyambut baik adanya inisiasi dari Flip menggelar edukasi literasi dan inklusi keuangan untuk mahasiswa penerima beasiswa KIP-K di IPB. IPB mendukung mahasiswa melek finansial agar dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik serta terhindar dari investasi ilegal atau penipuan.” ujar Agus Purwito Pelaksana harian Rektor IPB dari rilis yang diterima Tempo pada 23 Desember 2022.
Baca juga: Pakar dari UGM Jelaskan Hiposmia, Gejala Baru Covid-19
Kegiatan yang diadakan pada tanggal 18 Desember lalu ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bertepatan dengan bulan inklusi keuangan dan fintech nasional yang masing-masing dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Para mahasiswa penerima beasiswa memperoleh informasi tentang literasi keuangan berupa pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa dalam mengelola keuangan pribadi dan beasiswa dengan lebih baik.
Selain itu, mereka juga memperoleh informasi tentang inklusi keuangan berupa akses terhadap layanan keuangan formal yang berkualitas, aman dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa. "Upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan perlu menjadi komitmen bersama antara regulator, industri, asosiasi, dan institusi terkait sehingga pemahaman dan praktik tentang pengelolaan serta solusi keuangan di tengah masyarakat semakin optimal,” ujar Rafi Putra Arriyan, Co-Founder dan CEO Flip yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Edukasi dan Literasi Keuangan AFTECH.
Sebagai penerima beasiswa, pengelolaan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan kuliah menjadi suatu hal yang penting untuk dicermati. Mereka pun akan diberikan pengenalan terhadap solusi teknologi keuangan untuk mempermudah transaksi keuangan sehari-hari.
“Peningkatan inklusi keuangan merupakan salah satu arahan presiden untuk OJK. Perencanaan keuangan merupakan keterampilan hidup utama (essential life skill) yang perlu dimiliki oleh setiap orang, khususnya Mahasiswa,“ ujar Yulianta, Deputi Direktur Literasi dan Informasi, Otoritas Jasa Keuangan.
Tak hanya OJK, BI juga turut berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia bersama Flip. Kali ini, BI memperkenalkan lebih jauh terkait penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mahasiswa. “Kini, masyarakat telah hidup di era teknologi. Penggunaan QRIS menjadi salah satu inisiasi Bank Indonesia yang dapat membantu masyarakat melakukan pembayaran di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS,” ujar Ria Swandito, Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi Bank Indonesia KPw DKI Jakarta.
Flip mengajak ribuan peserta literasi dan inklusi keuangan untuk menerapkan pola hidup berhemat melalui perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik dan benar, khususnya di tengah kondisi ekonomi saat ini. Mahasiswa penerima beasiswa juga memperoleh informasi terkait berbagai solusi keuangan berbasis digital untuk memproses berbagai transaksi keuangan dengan aman, mudah, dan harga yang terjangkau atau bahkan tanpa biaya administrasi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.