TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) mendorong esports atau olahraga elektronik menjadi unit kegiatan mahasiswa pada perguruan tinggi negeri ternama di Yogyakarta tersebut. Hal itu dilakukan karena industri esports di Indonesia terus berkembang.
"Pada 2019-2020 sebenarnya sudah berdiri esports di UGM tapi masih sebatas komunitas. Ke depan kami akan dorong esports menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)," kata Direktur Kemahasiswaan UGM Sindung Tjahyadi disela pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi UGM di Yogyakarta pada Kamis, 22 Desember 2022.
Oleh karena itu, kata dia, atas nama UGM pada Direktorat Kemahasiswaan, mengapresiasi kepada Moonton, pengembang dan penerbit permainan video yang berkantor pusat di Cina atas kepedulian memberikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi UGM.
Baca juga:Putra Presiden Turki Bilal Erdogan Kunjungi UGM, Bahas Apa?
"Kami harapkan juga ada dukungan sistem dari pemerintah untuk kurikulumnya. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk adik-adik penerima beasiswa, manfaatkan beasiswa ini secara optimal," katanya.
Salah satu penerima beasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Hasna Hanasari mengatakan merasa senang sekaligus bangga atas kesempatan beasiswa yang diberikan kepada dirinya dan teman-teman yang totalnya berjumlah 20 mahasiswa.
"Terima kasih juga kepada Universitas Gadjah Mada. Moonton merupakan korporasi esports besar di dunia. Harapan ke depan semoga saya bisa berkarir di industri esports dan games di Indonesia dan Internasional," katanya.
Sementara itu, Public Relations and Communications Manager Moonton Indonesia Azwin Nugraha mengatakan, melalui program Moonton Cares "Membina Sang Legenda", tergerak untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi di Universitas Padjadjaran, Universitas Teknologi Yogyakarta, dan UGM demi mendorong kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan kesempatan generasi muda untuk berkarir di esports.
"Mahasiswa yang terpilih sudah melewati beberapa tahapan. Kami sangat termotivasi mendukung kebutuhan pendidikan yang diperlukan bagi mahasiswa di Indonesia agar mereka dapat berprestasi secara akademis dan menjadi kontributor yang produktif bagi masyarakat melalui game dan esports," katanya.
Menurut dia, mahasiswa yang mengikuti program beasiswa ini juga dipatok beberapa persyaratan, misalnya jurusan yang diambil relevan dengan industri esports atau game seperti desain grafis, bisnis, pemasaran, pengembangan game, teknologi informasi. Para mahasiswa penerima beasiswa juga memiliki IPK minimal 3,2 pada semester akhir, aktif dalam kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus, serta memiliki prestasi akademik.
Dia mengatakan, ke depan pihaknya juga membuka internship bagi mahasiswa yang sudah terpilih sehingga tidak membatasi bahwa esports harus menjadi atlet. "Ada banyak kesempatan lapangan kerja seperti desain grafis, manajer komunitas, public relations, pengembangan bisnis, dan pemasaran," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.