Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Ungkap Rahasia Katak Kaca Menjadi Transparan di Malam Hari

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Katak kaca (Wikipedia)
Katak kaca (Wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat katak kaca kecil tidur di malam hari, mereka bisa berubah menjadi transparan dengan menyembunyikan hampir 90 persen sel darah merahnya. Daerah berwarna-warni tersimpan di dalam hati katak, yang dapat menyamarkan sel-selnya, menurut sebuah penelitian pada hari Kamis lalu di jurnal Science.

Pada siang hari, katak kaca menghabiskan waktunya bergelantungan di bawah daun pohon. Pada saat itu, bentuknya yang berwarna hijau membuat mereka sebagian besar tidak terlihat oleh pemangsa potensial.

Namun, begitu mereka bangun, warna katak terlihat lebih coklat kemerahan. “Ketika mereka transparan, itu untuk keselamatan mereka,” kata Junjie Yao, seorang insinyur biomedis Universitas Duke dan rekan penulis studi, sebagaimana dikutip Daily Mail.

“Ketika mereka bangun, mereka dapat secara aktif menghindari pemangsa, tetapi ketika mereka sedang tidur dan paling rentan, mereka beradaptasi untuk tetap bersembunyi,” tambahnya.

Para ilmuwan menggunakan teknologi pencitraan cahaya dan ultrasound untuk membuka wawasan baru: katak mampu berkonsentrasi, atau menyembunyikan hampir 90 persen sel darah merah mereka di hati mereka saat mereka sedang tidur.

Yao juga menunjukkan bahwa katak dapat menyusut dan menyatukan sebagian besar organ dalam mereka. “Penelitian tersebut menjelaskan bagaimana katak kaca menyembunyikan darah di hati untuk menjaga transparansi,” kata Juan Manuel Guayasamin, seorang ahli biologi katak di Universitas San Francisco Quito, Ekuador, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Bagaimana mereka bisa mencapai prestasi ini masih agak misterius. Bagi sebagian besar hewan, memiliki sangat sedikit oksigen yang bersirkulasi dalam darah selama beberapa jam akan mematikan, sedangkan memusatkan darah dengan sangat ketat akan mengakibatkan pembekuan yang fatal. Namun, katak mampu bertahan hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti percaya bahwa studi masa depan pada spesies tersebut dapat menghasilkan informasi untuk pengembangan obat anti-pembekuan darah.

“Transparansi sangat langka di alam, dan pada hewan darat, pada dasarnya tidak pernah terdengar di luar katak kaca,” kata ahli biologi Universitas Oxford Richard Whitem, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Mereka yang dapat berubah transparan termasuk beberapa ikan, udang, ubur-ubur, cacing, dan serangga, dan tidak ada yang memindahkan darah merah dalam jumlah besar ke seluruh tubuh mereka. “Ini benar-benar luar biasa, bentuk kamuflase yang dinamis,” kata White.

DAILY MAIL

Baca:
Siapa Bilang Katak dan Kodok Sama? Temukan Perbedaannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

18 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


Studi: Penuaan Manusia Meningkat Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

24 hari lalu

Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner
Studi: Penuaan Manusia Meningkat Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

Studi penuaan ini berfokus pada pelacakan usia biologis, yang merujuk pada perubahan yang terjadi dalam tubuh sepanjang hidup.


10 Jenis Poikilositosis, Kondisi Sel Darah Merah Berbentuk Abnormal

25 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
10 Jenis Poikilositosis, Kondisi Sel Darah Merah Berbentuk Abnormal

Terdapat beberapa jenis poikilositosis tergantung pada karakteristik sel darah merah yang bentuknya tidak normal.


Indonesia Disebut Berada dalam Sabuk Talasemia Dunia, Apa Maksudnya?

31 hari lalu

Anak penderita Thalasemia. TEMPO/Ken Arini Y.
Indonesia Disebut Berada dalam Sabuk Talasemia Dunia, Apa Maksudnya?

Negara yang berada di sabuk talasemia adalah sebutan bagi negara dengan jumlah orang pembawa gen talasemia yang tinggi, termasuk Indonesia.


Studi: Anak yang Rutin Sarapan Hidupnya Lebih Bahagia

42 hari lalu

Bagi Anda yang berencana membuka usaha, ide jualan sarapan pagi yang sehat bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
Studi: Anak yang Rutin Sarapan Hidupnya Lebih Bahagia

Dari studi atas data hampir 150.000 anak di 42 negara, peneliti menemukan bahwa mereka yang lebih rutin sarapan hidupnya lebih bahagia.


Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

50 hari lalu

Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

Perbedaan katak dan kodok terlihat dari bentuk fisik, cara beradaptasi, hingga racun dalam tubuhnya.


Mengapa Katak Betina Memangsa Katak Jantan saat Musim Kawin?

50 hari lalu

Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Mengapa Katak Betina Memangsa Katak Jantan saat Musim Kawin?

Katak betina bisa memakan katak jantan yang kurang berkualitas saat musim kawin tiba.


Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

59 hari lalu

Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

Satwa amfibi ini normalnya hijau, yang mana adalah warna yang umum pula untuk jenis katak pohon. Warna itu diyakini menjadi alat kamuflase.


IPB University Pimpin Peluncuran ASIA, Kolaborasi Studi Transdisiplin Kepulauan

14 Juli 2024

Pembukaan 19th Islands of World Conference yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB, Universitas Mataram, Archipelagic and Islands States Forum (AIS), dan International Small Islands Studies Association (ISISA). Dok. Istimewa
IPB University Pimpin Peluncuran ASIA, Kolaborasi Studi Transdisiplin Kepulauan

IPB University menilai perlu kajian transdisiplin mengenai tata kelola dan pemanfaatan keberlanjutan mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan.