Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Identifikasi Protein di Otak untuk Obat Skizofrenia

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan telah mengidentifikasi protein di otak pasien skizofrenia yang dapat menjadi sasaran obat untuk mengobati penyakit neurodegeneratif. Untuk mengidentifikasi obat yang efektif, Francesca Rapino, Lee Rubin, dan rekan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat telah mengembangkan metode yang efisien untuk membuat sejumlah besar astrosit manusia yang mensekresi C4 dari sel punca, sebagaimana disiarkan Indian Express pada Selasa, 27 Desember 2022.

Dalam makalah yang baru-baru ini diterbitkan di Stem Cell Reports, para peneliti menindaklanjuti dengan menyaring 464 obat dan mengidentifikasi sekelompok kecil sekitar 20 obat yang mengurangi sekresi C4 dari astrosit. Obat ini efektif pada astrosit sehat dan astrosit yang dibuat dari sel punca pasien skizofrenia.

Baca juga:Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Waspada Lokasi Wisata di Kawasan Ini

Sel-sel otak yang disebut astrosit mengatur respons imun dan inflamasi di sekitar otak dengan mengeluarkan protein imun seperti C4. Akibatnya, astrosit adalah target utama untuk terapi penurun C4. Terapi yang menurunkan kadar C4 di otak dan mengurangi peradangan dapat bermanfaat bagi pasien Skizofrenia tetapi saat ini pengobatan tersebut belum tersedia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Skizofrenia, peningkatan kadar protein kekebalan C4 telah diukur di otak pasien dan peningkatan kadar C4 karena variasi jumlah salinan dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan Skizofrenia. Peradangan dan overaktivasi sistem kekebalan di otak dapat menyebabkan hilangnya sinapsis dan kematian neuron, yang menyebabkan penyakit neurodegeneratif dan psikiatris.

Penelitian ini membuka jalan baru untuk mempelajari respon inflamasi dan pengaturannya dalam astrosit manusia serta berfungsi sebagai platform untuk mengidentifikasi obat terapeutik dalam pendekatan skrining skala besar.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

3 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

4 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

Koleksi otak di museum dikumpulkan 35 tahun, menunjukkan berbagai penyakit, termasuk cedera kepala, serebrovaskular, infeksi otak, sampai tumor.


Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

6 hari lalu

Gletser Perito Moreno. Wikipedia/Martin St-Amant
Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengidentifikasi gletser paling tebal di Qinghai-Xizang. Apa itu gletser?


Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

11 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.


Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

12 hari lalu

Ilustrasi stroke. mediaself
Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.


Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

14 hari lalu

Mantan pemain american football, Brett Favre. REUTERS
Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

17 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak


Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

17 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

Ada beberapa faktor pemicu demensia, mulai dari kesibukan sampai gaya hidup tak sehat. Jenis apa yang paling banyak ditemukan?


Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

18 hari lalu

Anthony Kulkamp Dias menjalani operasi pengangkatan tumor otak sambil bermain gitar. Dailymail.co.uk
Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

Selain tumor jinak dan ganas, tumor otak juga terdiri dari dua jenis, yakni primer dan sekunder. Cek bedanya.