TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang telah diprediksi BMKG, cuaca ekstrem di Indonesia bagian selatan sepanjang periode Natal Tahun Baru atau Nataru 2022/2023 telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Di antaranya adalah di empat kecamatan di Pandeglang, Banten.
Pandeglang diguyur hujan pagi-siang-malam sejak Senin 26 Desember 2022. Akibatnya sungai-sungai meluap dan menyebabkan banjir sejak Selasa, dan masih terjadi pada Rabu sore saat hujan masih terus turun.
Baca Juga:
Baca juga: Cuaca Ekstrem Pulau Jawa, Cerita Banjir dari Jember dan Pandeglang
Wilayah yang terendam banjir meliputi Kecamatan Patia: Desa Idaman, Desa Ciawi, Desa Surianeun di mana sebanyak 728 keluarga terdampak. Kecamatan Panimbang: Desa Gombong dengan 125 keluarga yang terdampak. Kecamatan Cisata: Desa Cisereh dan 7 keluarga terdampak. Kecamatan Sukaresmi: Desa Cibungur dan Desa Kumbangkampil yang berdampak kepada 240 keluarga.
Menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, curah hujan di wilayah Pandeglang terukur belum sampai kategori hujan ekstrem. “Hujan terpantau terjadi pada pagi, 26 Desember, dan kemudian hujan kembali terjadi pada sore harinya dan bertahan hingga pagi 27 Desember,” tulis 3 prakirawan di balik analisa itu, Ayudian Rahma, Septina Resha Trinanda, dan Ilham Fajar Putra.
BMKG mengukur curah hujan itu sebesar 87,9 mm atau berada dalam kategori hujan lebat di Stasiun Cuaca Menes. Di Bendung Ciliman, curah hujan juga terukur 84,7 mm. Sedangkan di Stasiun Cuaca Cibaliung sebesar 66,0 mm atau pada kategori hujan sedang.
Dilihat dari suhu muka laut, di sekitar perairan Banten pada 26 Desember 2022 berkisar antara 28 hingga 30 derajat Celsius, yang termasuk dalam kategori hangat. Menurut BMKG, anomali suhu muka laut yang berkisar -0,5 sampai 1,0 derajat Celsius mendukung adanya penguapan sehingga menyebabkan penambahan suplai uap air di atmosfer untuk mendukung terbentuknya awan-awan konvektif di sekitar Provinsi Banten.
Saat itu, angin bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan hingga 15-25 knot. Terpantau adanya daerah pertemuan angin di wilayah Provinsi Banten yang mengakibatkan adanya penumpukan massa udara. Nilai kelembapannya mengindikasikan kondisi uap air yang tersedia di wilayah Banten cukup basah untuk mendukung adanya proses pertumbuhan awan.
“Kejadian banjir di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Selasa, 27 Desember 2022, dipicu hujan sedang hingga lebat yang terjadi selama dua hari berturut-turut sehingga menyebabkan Sungai Ciliman meluap,” bunyi analisa BMKG.
Analisa BMKG menambahkan, potensi hujan sedang hingga lebat yang terjadi di sebagian besar wilayah Banten akan bertahan hingga awal 2023.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.