Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polemik Cuaca 28 Desember BMKG dan BRIN, Peneliti: Saling Dukung untuk Mitigasi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Warga berjalan melintasi banjir di Patia, Pandeglang, Banten, Selasa, 27 Desember 2022. BPBD Kabupaten Pandeglang mencatat sebanyak 728 rumah di tiga kecamatan Pandeglang terendam banjir sejak Minggu (25/12) dan hingga Selasa (27/12) banjir masih menggenangi kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga berjalan melintasi banjir di Patia, Pandeglang, Banten, Selasa, 27 Desember 2022. BPBD Kabupaten Pandeglang mencatat sebanyak 728 rumah di tiga kecamatan Pandeglang terendam banjir sejak Minggu (25/12) dan hingga Selasa (27/12) banjir masih menggenangi kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prakiraan cuaca Jabodetabek pada 28 Desember 2022 yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menimbulkan polemik, namun hal itu dinilai saling mendukung dan membantu informasi untuk mitigasi bencana serta pemahaman tentang hujan ekstrem.

Peneliti Oseanografi Fisik dan Perubahan Iklim, Dr. Salvienty Makarim, mengatakan fenomena alam, dinamika laut-atmosfir belum diketahui masyarakat. “Perubahan alam, cuaca ekstrem dan perubahan iklim perlu disampaikan ke masyarakat agar tidak panik,” ujarnya.

Menurutnya, kedua pihak melakukang monitoring, analisa data dan prediksi sebelumnya dengan pengetahuan cuaca dan iklim untuk mitigasi. “Namun yang mempunyai otoritas untuk Sistem Peringatan Dini kepada masyarakat adalah BMKG,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 29 Desember 2022.

Salvienty juga melihat kedua pihak saling mendukung. “BMKG memprediksi cuaca dan perubahan iklim untuk mitigasi bencana dan juga untuk informasi ke masyarakat. Ini terkait dengan aktivitas masyarakat,” ujar peraih PhD dari Xiamen University, Cina, dan S2 dari Utrecht University, Belanda ini.

“Sebagai peneliti, teman-teman BRIN akan mengeksplorasi mengapa ada hujan ekstrem dan perubahan iklim ini, serta akan melakukan metode-metode riset dan bisa melihat dinamika iklim dan prediksi perubahan iklimnya,” tambahnya.

Sebelumnya peneliti klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengungkapkan soal potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28-29 Desember 2022 yang meliputi selatan Sukabumi, Banten, Jabodetabek, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurutnya, dari hasil pantauan terbaru citra satelit, ada indikasi awan-awan Mesoscale Convective Complex (MCC) atau sistem konveksi secara meluas di atas Laut Jawa dengan radius 50-100 kilometer, sudah bergerak masuk ke darat. “Hujan hari ini bersifat persisten dan bergerak dari barat ke timur juga barat daya ke timur laut,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hujan di Laut Jawa itu membentang dari Jawa Timur ke arah Bali, kemudian sampai ke Jawa Tengah serta utara Jakarta dan mulai ada penggabungan. Selain dari Laut Jawa, potensi lain yaitu dari hujan lokal yang bisa disertai tiupan angin kencang atau pasokan awan dari Lampung via Selat Sunda, serta dari Samudra Hindia selatan Jawa.

Sementara itu, menurut BMKG, hujan lebat pada hari Rabu, 28 Desember 2022, kemungkinan terjadi di Bandung dan Semarang. Hujan skala sedang diperkirakan terjadi di Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Kupang, Makassar dan Palembang.

Hujan skala ringan kemungkinan terjadi di Denpasar, Jakarta Pusat, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan,  Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Mataram, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju dan Medan.

Baca:
Hujan Persisten Terbukti, Ini Prakiraan Cuaca Hari Ini dari BMKG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

7 jam lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

14 jam lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

16 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Dalam peringatan dini cuaca BMKG 28-30 Maret 2023 tampak daftar wilayah berpotensi hujan lebat terus berkurang dari hari ke hari.


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

16 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

17 jam lalu

Jalan Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir mulai diperbaiki untuk persiapan arus mudik lebaran 2024 pada Kamis 28 Maret 2024. Perbaikan dan pengaspalan dilaksanakan dari jembatan batas antar kabupaten sampai depan Pasar Karanganyar, tepatnya di kilometer 44+500 B - 45+900 B arah Kudus-Demak. Tempo/Budi Purwanto
Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

Kemenhub sebut pekerjaan proyek di sekitar ruas jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik akan dihentikan mulai 31 Maret hingga 21 April 2024.


Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

1 hari lalu

Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

Peneliti BRIN menepis kemungkinan Selat Muria akan terbentuk lagi dalam waktu dekat.


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

1 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan cuaca di layar pemantau cuaca di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 Maret 2024.