Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

image-gnews
Sejumlah tentara Amerika Serikat berjaga-jaga dilokasi terjadinya bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 5 Januari 2015. REUTERS/Omar Sobhani
Sejumlah tentara Amerika Serikat berjaga-jaga dilokasi terjadinya bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 5 Januari 2015. REUTERS/Omar Sobhani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terungkap sejumlah besar data biometrik milik anggota militer, terduga teroris, dan orang lainnya yang pernah terkait dengan pasukan Amerika di Afganistan dan negara lain di Timur Tengah. Data berasal dari perangkat digital bekas milik militer Amerika yang diperjualbelikan di situs ecommerce eBay.

Perangkat tersebut berada di tangan kelompok peretas Chaos Computer Club. Mereka mengaku telah membeli enam perangkat yang pernah digunakan militer Amerika mengumpulkan info biometrik di pos pemeriksaan dan selama patroli, pemeriksaan, dan operasi lainnya. 

Benar saja. Dua perangkat—Secure Electronic Enrollment Kits atau SEEK II — memiliki informasi yang tertinggal di kartu memorinya. Menurut para peretas, salah satu perangkat berisi 2.632 nama orang dan data biometrik yang sangat sensitif yang tampaknya telah dikumpulkan sekitar 2012.

Informasi berupa data sidik jari, iris mata, foto diri, dan deskripsi. Lebih jauh lagi, semua data itu dikabarkan tidak terenkripsi dan hanya dilindungi oleh kata sandi standar yang "didokumentasikan dengan baik".

Dalam sebuah posting blog, para peretas bahkan menyebut mendapatkan data sensitif yang benar-benar membosankan, karena dianggap terlalu mudah bagi mereka untuk membaca, menyalin, dan menganalisis.

Matthias Marx dari Chaos Computer Club mengaku kalau kelompoknya akan menghapus seluruh data itu setelah klub menyelesaikan penelitian. Meski begitu, apa yang telah ditemukan langsung menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa ketat militer menjaga informasi yang mereka kumpulkan ini. 

Hal ini mengingatkan sebuah laporan tahun lalu bahwa Taliban memperoleh perangkat biometrik saat AS menarik diri dari Afganistan. Perangkat bisa jadi berisi data yang dapat membantu mengidentifikasi orang-orang lokal yang telah membantu pasukan Amerika. Di Irak, Amerika bahkan yang membangun basisdata biometrik warga Irak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu toko yang  menjual perangkat militer bekas Amerika di eBay menyatakan memperoleh perangkat tersebut dari lelang dan tidak mengetahui bahwa berisi data sensitif. Toko tersebut menjualnya seharga $68 atau sekitar Rp 1 juta. 

Toko lain tidak bersedia berkomentar tentang bagaimana mereka mendapatkan perangkat yang dijualnya ke klub. Secara teori, perangkat seharusnya dihancurkan setelah berhenti digunakan. Secara regulasi, meninggalkan data pribadi dalam perangkat elektronik  yang dijual adalah juga pelanggaran. 

Departemen Pertahanan Amerika atau Pentagon meminta agar perangkat tersebut dikirimkan kembali. Chaos Computer Club mengungkapkan juga diminta menghubungi pabrikan SEEK, HID Global namun, menurut Marx, belum ada tanggapan.

THE VERGE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

2 hari lalu

Mahfud MD Buka Suara Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

BSSN, pada Sabtu, 2 Desember 2023 menyerahkan hasil investigasi awal dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 ke Polri dan KPU.


Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

6 hari lalu

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

Peretas juga memperlihatkan halaman website KPU, kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna.


Pentagon Sebut Tentara AS Diserang 55 Kali di Irak dan Suriah

20 hari lalu

Agen patroli perbatasan dan tentara Garda Nasional Angkatan Darat Texas menahan para migran, yang bersembunyi di semak-semak tebal, setelah mereka menyeberangi sungai Rio Grande ke Amerika Serikat dari Meksiko di La Joya, Texas, AS, 17 Maret 2023. REUTERS/Adrees Latif
Pentagon Sebut Tentara AS Diserang 55 Kali di Irak dan Suriah

Tentara AS diserang sebanyak 55 kali di Irak dan Suriah sejak Oktober 2023. Mereka adalah tentara yang terlibat dalam operasi mengalahkan ISIS.


Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

24 hari lalu

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

Aktif sejak September 2019, kelompok peretas LockBit telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Terbaru, menyerang bank terbesar di China.


AS Kirim Paket Bantuan Senjata untuk Ukraina Senilai Rp 6,6T

31 hari lalu

Peluncur rudal M270 berputar di area uji di Lockheed Martin Camden Operations di Camden, Arkansas, AS, 27 Februari 2023. Pabrik peluncur roket mobile Lockheed Martin di Camden, Arkansas bersiap untuk meningkatkan produksi sistem HIMARS setelah keberhasilannya di medan perang di Ukraina. REUTERS/Kevin Lamarque
AS Kirim Paket Bantuan Senjata untuk Ukraina Senilai Rp 6,6T

Bantuan senjata untuk Ukraina berdasarkan otoritas penarikan termasuk NASAMS, HIMARS, artileri 105 dan 155 milimeter, dan TOW senjata anti-tank.


Pakar Keamanan Siber soal Serangan Situs Web Kemenhan: Kemungkinan Malware Stealer

32 hari lalu

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider
Pakar Keamanan Siber soal Serangan Situs Web Kemenhan: Kemungkinan Malware Stealer

Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan serangan terhadap situs web Kementerian Pertahanan kemungkinan serangan malware Stealer.


Terpopuler: Situs Web Kemenhan Dibobol Ini Kata Pakar Siber, OJK Sebut Kredit Macet 20 Pinjol di Atas 5 Persen

32 hari lalu

Ilustrasi hacker. mic.com
Terpopuler: Situs Web Kemenhan Dibobol Ini Kata Pakar Siber, OJK Sebut Kredit Macet 20 Pinjol di Atas 5 Persen

Pakar keamanan siber dari CISSReC merespons adanya serangan siber yang menargetkan situs web Kementerian Pertahanan (Kemenhan).


Situs Web Kemenhan Dibobol, Pakar Siber: Data Pribadi 667 User dan 37 Karyawan Bocor

33 hari lalu

Ilustrasi Hacker. REUTERS
Situs Web Kemenhan Dibobol, Pakar Siber: Data Pribadi 667 User dan 37 Karyawan Bocor

Pakar keamanan siber dari CISSReC merespons adanya serangan siber yang menargetkan situs web Kementerian Pertahanan (Kemenhan).


Amerika Serikat Serang Fasilitas di Suriah, Balas Agresi Iran dan Sekutunya

39 hari lalu

Miiter Amerika Serikat melancarkan serangan udara rudal presisi menggunakan jet tempur F-15 terhadap markas kelompok milisi Kataib Hizbullah dukungan Iran di Irak dan Suriah. NY Post
Amerika Serikat Serang Fasilitas di Suriah, Balas Agresi Iran dan Sekutunya

Amerika Serikat menghantam dua fasilitas di Suriah, menargetkan Korps Garda Revolusi Islam Iran dalam sebuah serangan balasan.


Cina tentang Laporan Pentagon: AS Melebih-lebihkan Ancaman Militer Kami

41 hari lalu

Wu Qian mengatakan pertumbuhan kekuatan militer Tiongkok diperlukan untuk menjaga kepentingan nasionalnya. Shubing Wang/Reuters
Cina tentang Laporan Pentagon: AS Melebih-lebihkan Ancaman Militer Kami

Laporan Pentagon merinci ekspansi persenjataan nuklir dan senjata-senjata konvensional Cina.