Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19, WHO Publikasi Data Excess Death 2020-2021

image-gnews
Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada hampir 15 juta angka kelebihan kematian dari berbagai sebab di dunia sepanjang 2020 dan 2021 lalu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang tanpa pandemi. Angka itu hampir tiga kali lipat dari data 5,42 juta kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan secara resmi negara-negara di dunia di antara 287 juta kasus Covid-19 yang terkonfirmasi per 31 Desember 2021. 

Perhitungan dibuat William Msemburi dari Divisi Data, Analitik dan Sebaran Dampak di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, dan koleganya. Untuk beberapa negara, tim menggunakan data mortalitas 2015-2019 untuk kalkulasi perkiraan jumlah kematian per tahun. Data kemudian dibandingkan jumlah total kematian selama dua tahun pertama pandemi Covid-19.

Di negara-negara yang minim data, seperti beberapa di Afrika dan Timur Tengah, Msemburi dkk menggunakan model statistika untuk prediksi excess death itu. Berdasarkan negara-negara di mana tersedia data yang berlimpah, model statistika yang dimaksud menghubungkan kelebihan kematian dengan faktor-faktor yang berpengaruh, semisal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan prevalensi kondisi lainnya, seperti diabetes. 

Hasilnya, diduga sebanyak 14,83 juta kelebihan kematian terjadi di seluruh dunia dimulai dari awal 2020 sampai akhir 2021. Lebih spesifiknya, laporan yang dipublikasi di Jurnal Nature 14 Desember 2022 menyebutkan lebih dari 10 juta di antaranya terjadi sepanjang 2021.  

"Kami menduga kematian pada 2021 bisa berlipat ganda dibandingkan 2020 bukan hanya karena ada lebih banyak varian (Covid-19) yang lebih menular, tapi juga karena Covid-19 menyebar di dalam kelompok-kelompok masyarakat dengan akses ke vaksinasi yang terbatas," kata Msemburi. 

Excess death juga mungkin mencakup pula orang-orang yang meninggal sebab non-Covid, tapi terdampak oleh layanan kesehatan yang terganggu karena pandemi. Atau karena mereka enggan mencari pertolongan medis di tengah meningginya kasus Covid-19. 

Menurut studi yang dilakukan, negara dengan angka kelebihan kematian tertinggi adalah Peru. Negara ini memiliki catatan jumlah kematian 2020-2021 yang sampai dua kali lipat daripada jika tanpa pandemi. Berikutnya adalah Ekuador dan Bolivia dengan catatan kelebihan kematian sampai 1,5 kali.

Baca juga: Pernah Diperkirakan 100-200 Ribu, Kematian Covid-19 di AS Tembus 1 Juta Jiwa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, Msemburi dan timnya memberi catatan, bukan berarti ketiga negara itu adalah yang terburuk dalam penanggulangan pandemi. Ada banyak faktor lain yang bisa memberi pengaruh. "Termasuk momen berbeda meledaknya wabah di setiap negara, varian Covid-19 mana yang pernah dominan, juga laju vaksinasinya," kata Msemburi.

Giacomo De Nicola dari Ludwig Maximilian University of Munich, Jerman, mengatakan bahwa membandingkan angka kelebihan kematian di negara-negara yang berbeda bisa menjadi alat bantu dalam mengevaluasi dampak dari langkah berbeda pemerintahan di dunia. "Yang nantinya membantu dalam memerangi pandemi di masa depan," katanya. 

Namun begitu, De Nicola juga memberi catatan. Menurut dia, dalam perhitungan di banyak negara, Msemburi dan timnya menggunakan model yang tidak memperhitungkan fakta bahwa sejumlah populasi mungkin menua atau menjadi lebih muda. Populasi yang menua, diterangkannya, memang akan meningkatkan angka kematian dan dengan demikian mengurangi excess death itu.

"Kami sedang membuat perbaikan-perbaikan atas model yang akan memperbaiki perkiraan," kata Msemburi sambil mengungkap pula kalau kasus Covid-19 dan kematiannya yang dilaporkan negara-negara di dunia selalu di bawah angka sebenarnya. 

NEW SCIENTIST, NATURE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

12 jam lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

12 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

13 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

15 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

15 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.