Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 3 Alasan Anak Anda Cocok Homeschooling

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi homeschooling. shutterstock.com
Ilustrasi homeschooling. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Homeschooling adalah salah satu metode pendidikan alternatif untuk memberikan edukasi kepada anak. Metode ini menawarkan fleksibilitas kepada orang tua untuk menyesuaikan kebutuhan pembelajaran anak sesuai keinginan dibandingkan jalur formal atau sekolah konvensional.

Di Indonesia, metode pendidikan homeschooling belum memiliki banyak peminat. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2014, yang dihimpun oleh Asosiasi Sekolahrumah dan Pendidikan Alternatif (AsahPena) Pusat, jumlah anak anak homeschooling yang terdata di AsahPena seluruh Indonesia mencapai 15.000 anak.

Meski terbilang tidak memiliki terlalu banyak peminat, ada beberapa hal yang dapat orang tua pertimbangkan untuk menentukan apakah anak cocok menggunakan metode homeschooling.

1. Anak memiliki bakat menonjol di bidang tertentu

Kurikulum di sebagian besar sekolah didasarkan pada tingkatan kelas, yang biasanya ditentukan oleh usia anak.

Melansir dari study.com, bagi beberapa anak yang memiliki bakat menonjol di bidang atau mata pelajaran tertentu, tetapi menemukan kesulitan utnuk mengikuti pembelajaran dengan standar kurikulum sekolah umum, homeschooling dapat menjadi pilihan yang tepat.

Kesulitan anak untuk mengikuti pembelajaran di sekolah umum dapat membuat anak maupun orang tua frustasi. Kurikulum umum untuk anak dengan bakat spesial dapat terlihat membatasi perkembangan anak. Dengan metode homeschooling, orang tua memiliki wewenang membuat kurikulum khusus yang dirancang untuk mengembangkan bakat anak di setiap mata pelajaran secara maksimal.

2. Anak memiliki kebutuhan khusus

Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus atau difabel kerap memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah. Hal tersebut dapat dipahami karena anak-anak berkebutuhan khusus seringkali memerlukan pertimbangan tambahan dan pelatihan khusus.

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tentunya memiliki banyak hal yang tidak umum diketahui dan memungkinkan anak juga membutuhkan terapi, dokter, hingga konselor tersendiri. Dilansir dari homeschool.com, berikut beberapa alasan umum orang tua memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah:

- Terbebas dari bullying teman sebaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Dapat menghindari hal-hal yang bisa memicu (trigger) kondisi anak, seperti anak-anak dengan autisme.

- Tidak ada aturan ketat untuk diam dan tenang, utamanya untuk anak dengan attention-deficit hyperactive disorder (ADHD).

- Dapat memasukkan bahasa isyarat maupun menggunakan huruf braille di dalam metode pembelajaran bagi anak yang membutuhkan.

3. Sering berpindah tempat tinggal

Orang tua dengan pekerjaan yang sering berpindah tempat menyebabkan anak sering berpindah sekolah mengikuti tempat tinggal. Hal ini pun tentu akan membuat anak harus berulang kali beradaptasi dengan lingkungan baru. Situasi tersebut cukup berat bagi sebagian anak karena harus sering mengulang fase perpisahan dan pengenalan.

Dilansir dari Coalition for Responsible Home Education (CRHE) Amerika Serikat, sekolah rumah menjadi salah satu alternatif untuk orang tua jika ingin memberikan stabilitas bagi anak dalam pendidikannya.

PUTRI INDY SHAFARINA

Baca juga: 4 Metode Pembelajaran Homeschooling atau Pendidikan Sekolah Rumah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

16 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

20 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

2 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

3 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

10 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

11 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.