Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Fisikawan Jerman Wilhelm Conrad Rontgen Temukan Teknologi Sinar X

image-gnews
Foto sinar-X Marlyn Monroe. ITN
Foto sinar-X Marlyn Monroe. ITN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini 5 Januari pada tahun 1896, seorang fisikawan Jerman, Wilhelm Conrad Rontgen berhasil menemukan suatu alat yang dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia memakai radiasi sinar X.

Dilansir dari Bisnis.com dan lainnya, alat ini kemudian dinamakan dengan nama penemunya, yakni Rontgen. Penggunaan alat medis ini adalah dengan memanfaatkan radiasi sinar X atau X-ray yang kemudian bisa digunakan untuk mengamati eritema kulit.

Baca : Asal-usul Teknologi Sinar X dan Manfaatnya dalam Kehidupan Mmanusia

Terciptanya alat radiasi sinar X ini menjadi permulaan dari revolusi ilmiah di penghujung abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Sebab alat ini memungkinkan tenaga medis untuk melihat tubuh bagian dalam manusia tanpa perlu tindakan operasi. Penemuan alat radiasi ini pula yang membawa fisikawan menemukan electron pada tahun berikutnya, yakni 1897.

Sebagai penemu alat ini, tentunya Rontgen berhak mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1901. Selain itu, nama Rontgen juga diketahui diabadikan sebagai nama elemen sintetis bernomor atom 111 dengan nama roentgenium (Rg). Sesuai dengan bidang penemuannya, roentgenium merupakan elemen dengan tingkat radioaktif yang tinggi.

Lebih jauh, X-ray sendiri adalah suatu gelombang energi elektromagnetik yang memiliki sifat hampir sama dengan sinar cahaya. Akan tetapi, panjang gelombang sinar cahaya seribu kali lebih panjang dibanding sinar X.

Gambar sinar X yang pertama kali diperlihatkan di dunia ialah tangan istri Rontgen saat ia mempresentasikan penemuannya ini dalam pertemuan Berlin Physical Society pada 4 Januari 1896. Ia menghadiri pertemuan tersebut setelah sebelumnya selesai menerbitkan artikelnya yang berjudul “On A New Kind of Rays” untuk jurnal Wurzburg Physical Medical Society pada Desember 1895.

Beberapa minggu setelah menghadiri pertemuan tersebut, Rontgen kemudian pindah tempat kerja ke rumah sakit di Glasgow Royal Infirmasy yang kemudian mendirikan Departemen Radiologi pertama di dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasien pertama di dunia yang menggunakan alat rontgen ini adalah seorang anak laki-laki yang tidak sengaja menembak tangannya sendiri pada bulan Februari 1896. Hasil operasi ini kemudian dipublikasikan dalam artikel berjudul The Discovery of A Bullet Lost in the Wrist by Means of the Rontgen Rays pada Jurnal Lancet. Kedua dokter yang mengoperasi, yakni Oliver Lodge dan Robert Jones, mengakui bahwa pengambilan peluru di tangan pasien tersebut menjadi lebih mudah dengan bantuan sinar X.

Sayangnya, Rontgen tidak pernah mematenkan penemuannya ini. Ia mengaku  tidak mematenkannya atas dasar kemanusiaan dan meyakini bahwa alat yang berkontribusi besar  untuk dunia kesehatan ini adalah milik semua orang dan dapat digunakan siapa pun tanpa biaya.

Pada tahun-tahun berikutnya, penemuan dalam lingkup sinar X berkembang sangat pesat. Berbagai inovasi peralatan dalam dunia kedokteran pun satu persatu tercipta, di antaranya ialah ultrasound, CT Scan, Magnetic resonance imaging (MRI), dan mamografi digital.

Jika tidak ada penemuan alat radiasi sinar X Rontgen, mungkin saat ini dunia medis masih kesulitan, terutama dalam melakukan pembedahan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca juga : Sinar X, Fungsi Medis dan Pantangan Penggunaannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

6 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

11 jam lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

14 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

1 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

Universitas Jambi merespons kasus ferienjob dengan modus magang mahasiswa di Jerman sejak 2023.


Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

Korban TPPO modus ferienjob menyesal mengikuti program magang bohong. Mahasiswa dieksploitasi selama mengikuti kegiatan di Jerman.


Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

1 hari lalu

Ribuan mahasiswa terjebak dalam program Ferienjob.
Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

TPPO kejahatan yang sering menjerat orang yang mau kerja atau magang di luar negeri. Maka diperlukan wawasan yang lebih luas agar terhindar dari TPPO.


Reaksi Kemendikbudristek dan Komnas HAM Soal Kasus TPPO Berkedok Magang Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Reaksi Kemendikbudristek dan Komnas HAM Soal Kasus TPPO Berkedok Magang Ferienjob di Jerman

Kemendikbudristek sedang mengkaji pemberian sanksi terhadap 33 perguruan tinggi yang diduga terlibat TPPO berkedok ferienjob.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Beda Sikap Polri dan Menko PMK Soal Penanganan Kasus TPPO Berkedok Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Beda Sikap Polri dan Menko PMK Soal Penanganan Kasus TPPO Berkedok Ferienjob di Jerman

Menko PMK Muhadjir Effendy beranggapan tidak ada yang salah dari program kerja magang ferienjob.