TEMPO.CO, Jakarta - Dewasa ini homeschooling menjadi alternatif yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kepada anak. Homeschooling termasuk pendidikan informal dengan model pembelajaran yang dikemas dengan gaya rumahan.
Bagi sebagian anak-anak, homeschooling menjadi metode sekolah yang tepat karena dinilai sesuai dengan minat atau kebutuhan. Lantas, karakteristik anak seperti apa yang cocok menjalani homeschooling?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah karakter dan kondisi yang mengharuskan anak homeschooling:
1. Sakit
Anak-anak yang mengalami kondisi sakit atau disabilitas dapat memilih model pembelajaran secara homeschooling. Kondisi kesehatan berperan penting untuk amunisi belajar. Sebab kesehatan yang buruk membuat anak tidak nyaman belajar sehingga berujung ketertinggalan pelajaran atau aktivitas belajar jauh dari yang ditargetkan.
2. Anak dari orang tua yang bekerja secara tidak menetap
Homeschooling cocok bagi anak dengan orang tua yang mengharuskan bekerja berpindah-pindah tempat. Metode belajar yang diberikan homeschooling bervariatif, misalnya secara daring, sehingga anak tidak perlu hadir secara fisik di kelas. Hal ini pun juga efisien karena homeschooling memiliki persyaratan administrasi lebih mudah sehingga tidak harus mengurus proses administrasi yang panjang, layaknya pindah sekolah formal. Selain itu, waktu yang disediakan lebih fleksibel sehingga dapat menyesuaikan jadwal anak.
3. Anak yang memiliki kesibukan padat
Kesibukan padat di luar rumah, seperti artis atau penyanyi, membuat waktu si kecil tersita cukup banyak. Supaya kebutuhan pendidikannya tetap terpenuhi, homeschooling bisa dijadikan alternatif. Homeschooling dapat membantu anak tetap belajar tanpa terikat waktu dan tempat. Proses belajar disesuaikan dengan jadwal dan waktu si anak.
4. Anak yang sering tertinggal pelajaran
Tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan dalam menyerap pelajaran di kelas konvensional. Sebenarnya, belum tentu anak tidak pintar karena ada beragam faktor penyebabnya. Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah ketidakcocokan dengan kurikulum klasikal. Karena itu, homeschooling bisa dijadikan solusi mengatasinya. Homeschooling menawarkan pengalaman belajar yang lebih aman dan kondusif sehingga ketertinggalan pelajaran dapat dikejar.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Asal-usul Perkembangan Homeschooling atau Sekolah Rumah