Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Tawarkan Program Beasiswa Berbasis Riset bagi Tim Satelit Surya-1

image-gnews
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama Duta Besar Jepang untuk RI Kanasugi Kenji melihat prototipe Surya Satelit-1 di acara pelepasan satelit nano tersebut dari Stasiun Antariksa Internasional lewat video jarak jauh di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023. SS-1 yang dibuat tim di Surya University meluncur dan kini bisa berada di orbit di luar angkasa lewat program Badan Antariksa Jepang. Foto : Maria Fransisca Lahur
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama Duta Besar Jepang untuk RI Kanasugi Kenji melihat prototipe Surya Satelit-1 di acara pelepasan satelit nano tersebut dari Stasiun Antariksa Internasional lewat video jarak jauh di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023. SS-1 yang dibuat tim di Surya University meluncur dan kini bisa berada di orbit di luar angkasa lewat program Badan Antariksa Jepang. Foto : Maria Fransisca Lahur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit nano pertama Indonesia karya anak bangsa berhasil mengorbit di luar angkasa tepat pada pukul 15.03 WIB, Jumat, 6 Januari 2023. Detik-detik pelepasan Surya Satellite-1 (SS-1) dari International Space Station (ISS) yang difasilitasi oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) itu dilakukan secara hybrid dari Tsukuba Space Center, Jepang, dan disaksikan secara virtual di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan rasa bangganya dengan pelepasan nano satelit Indonesia yang pertama kali mengorbit di luar angkasa. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa dan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.

"Sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, saya merasa sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini, dan saya mengucapkan selamat kepada Tim Satelit Surya-1 dari Surya University yang telah mewujudkan tonggak penting dalam pengembangan penelitian luar angkasa Indonesia," katanya.

Handoko mengatakan inisiatif dari para mahasiswa Surya University dalam mengembangkan nano satelit menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, BRIN memberikan dukungan penuh melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) dalam program pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui mobilitas periset.

"Saya harapkan ini bukan akhir, Tim SS-1 bisa terus melanjutkan proyek pengembangan satelit dan bisa melanjutkan studi S2 dan S3 melalui program beasiswa berbasis riset dari BRIN sebagai program pengembangan manajemen talenta nasional dalam bidang riset dan inovasi," kata Handoko.

Ia menjelaskan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat membutuhkan lebih banyak pengembangan teknologi satelit. Hal ini karena dengan memanfaatkan teknologi satelit, maka akan mampu menjangkau wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau.

Saat ini BRIN juga tengah mengejar prospek dalam pengembangan banyak konstelasi satelit di masa depan, seperti pengamatan bumi atau konstelasi satelit IoT. Dengan hadirnya para insinyur muda ini, dia optimistis terhadap perkembangan teknologi satelit di masa depan. 

Handoko juga mendorong untuk lebih banyak lagi proyek pengembangan satelit, baik dari akademisi maupun industri di masa mendatang. Menurutnya, BRIN akan mendukung penuh dan berkolaborasi terutama dalam mengembangkan penelitian dan inovasi dalam bidang keantariksaan.

Di sisi lain, Handoko juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua sponsor yang mendukung proyek ini, terutama JAXA & UNOOSA yang memberikan kesempatan kepada Tim SS-1 yang merupakan insinyur-insinyur muda dari Surya University untuk mewujudkan impian mereka.. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan pelepasan satelit SS-1 menjadi langkah besar bagi Indonesia. Dia pun menyebutkan banyak belajar dari pelepasan satelit ini. "Saya juga ingin menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa Universitas Surya, para ahli dari Organisasi Radio Amatir Indonesia, Inasa, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional atas upaya mereka dalam merancang dan membangun satelit," ucapnya.

Selain itu, Kenji menyoroti peran penting Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), yang memberikan bantuan dan keahlian teknologi kepada Universitas Surya di bawah program KiboCUBE. Melalui kolaborasi KiboCUBE, JAXA dan UNOOSA berkontribusi pada peningkatan teknologi terkait ruang angkasa di negara-negara mitra dengan memberikan kesempatan untuk menggunakan teknologi peluncuran satelit unik Kibo. 

"Saya yakin penggelaran Satelit Surya-1 ke orbit akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teknologi keantariksaan di Indonesia. Karena tahun 2023 menandai peringatan 65 tahun hubungan Jepang-Indonesia, saya berharap kerja sama R&D antara kedua negara akan semakin ditingkatkan dan mendorong mahasiswa melakukan riset keantariksaan," jelasnya.

Presiden Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Yamakawa Hiroshi, menyampaikan ucapan selamat atas pelepasan SS-1 ke orbit. Dia mengaku senang telah menjadi bagian dari momen bersejarah bagi Indonesia. "Saya yakin dengan pelepasan satelit nano ini telah memberikan banyak keberanian dan harapan kepada masyarakat di Indonesia," ucapnya dalam tayangan video.

Hiroshi berharap satelit ini dapat menyelesaikan misinya dengan sukses. Selain itu, pihaknya juga berharap keberhasilan proyek ini akan semakin melibatkan lebih banyak lagi generasi muda Indonesia dalam aktivitas luar angkasanya. "Saya harapkan JAXA dapat berkolaborasi kembali dengan para mahasiswa dari Indonesia ke depan," katanya.

Baca:
Satelit Meluncur dari ISS, Eks Mahasiswa Surya University: Lega

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

2 hari lalu

Roy Novri Ramadhan, wisudawan berprestasi Fakultas Kedokteran. Foto: dok pribadi
Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

Kisah dari FK Unair. Roy Novri Ramadhan merasakan susahnya masuk kedokteran, tapi begitu diterima langsung jadi mahasiswa berprestasi.


Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

2 hari lalu

Spesies anggrek Dendrobium sagin, satu di antara delapan spesies baru tumbuhan yang ditemukan di Indonesia sepanjang 2020 lewat penelitian kolaborasi LIPI. (LIPI/REZA SAPUTRA)
Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.


Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

3 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

Peneliti BRIN mengatakan, pengembangan vaksin Hepatitis C bisa dilakukan jika peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

5 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

5 hari lalu

Peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) antre mengecek nomor ujian sebelum memasuki ruangan tes di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 September 2021. SKD CPNS sejumlah daerah yang berlangsung hingga 11 September 2021 berpusat di Kediri tersebut menerapkan standar protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

Tersedia sebanyak 500 formasi CPNS 2024 BRIN. Kesempatan diberikan kepada lulusan doktor (S3) untuk mengisi jabatan fungsional Peneliti Ahli Muda.


Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

5 hari lalu

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta


Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

6 hari lalu

Segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. Kredit: Istimewa
Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

Menurut peneliti BRIN, lokasi megathrust ini umumnya terletak di sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa. Bidangnya seukuran Pulau Jawa.


Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

7 hari lalu

Tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci. Dok. Istimewa
Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni


Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

8 hari lalu

Penampakan kapal kuno dari abad ke-12 yang ditemukan di pesisir Lagoi Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Foto BRIN-UNIVERSITAS NAPOLI L'ORIENTALE
Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

Kapal tersebut sudah ditemukan sejak 2016 di Bintan, namun penelitian dilanjutkan dua tahun belakangan.


Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

8 hari lalu

Foto udara menggambarkan masjid terlihat utuh di antara bekas bangunan di sekitarnya yang rata dengan tanah setelah tersapu badai tsunami di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa, 4 Januari 2005. Dok.TEMPO/ Hariyanto
Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

Peneliti BRIN menyebutkan budaya siaga bencana telah ada sejak zaman nenek moyang tinggal di Nusantara dan mitigasi yang tepat bisa kurangi korban.