TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya bibit siklon tropis 97W di Filipina bagian selatan yang menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Filipina dan dari Laut Sulawesi hingga perairan utara Halmahera.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau di sekitar Malaysia yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Teluk Thailand hingga Thailand dan dari Aceh hingga Sumatra Utara. Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Kepulauan Nias hingga Riau, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur, dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi, dari Gorontalo hingga Sulawesi Utara, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah dan di Maluku Utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Hujan disertai petir pada Selasa, 10 Januari 2023, diperkirakan terjadi di Banjarmasin, Samarinda dan Palembang. Hujan lebat kemungkinan terjadi di Ternate, Mamuju dan Medan.
Hujan skala sedang diperkirakan terjadi di Bengkulu, Gorontalo, Ambon, Manado dan Padang. Hujan skala ringan kemungkinan terjadi di Yogyakarta, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung, Palangkaraya, Bandar Lampung, Kupang dan Pekanbaru.
Suhu udara berkisar 18-34°C dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Surabaya.
Beberapa provinsi di Indonesia yang berada dalam kategori "Siaga" terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, dan lainnya) dampak dari potensi hujan lebat di Aceh, Sumatra Utara, Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Rob masih berlangsung di pesisir Kepulauan Riau (pesisir Kabupaten Karimun), pesisir Kepulauan Riau (pesisir Batu Ampar), pesisir Kepulauan Riau (pesisir Tanjung Uban), pesisir utara DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir selatan Jawa Tengah, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah dan pesisir Maluku (Pulau Buru, Kota Ambon dan Kepulauan Lease, Seram bagian Timur, Kota Tual, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Seram bagian Barat dan Pulau Banda).
Gelombang Tinggi
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Maluku, dan Laut Sulawesi.
Untuk gelombang di kisaran 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Kepulauan Enggano, Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Maluku bagian utara, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Likupang, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Laut Sulawesi bagian timur.
Baca:
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Banjir Pesisir Melanda Beberapa Wilayah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.