TEMPO.CO, Yogyakarta- Puluhan mahasiswa asal Cianjur Jawa Barat yang terdampak gempa bumi mendapatkan bantuan dari Pemerintah Yogyakarta. Bantuan itu berupa living cost atau biaya jatah hidup selama delapan bulan ke depan dengan total mencapai Rp 315 juta. Bantuan itu dibagikan kepada 63 mahasiswa asal Cianjur yang tengah studi di berbagai kampus Yogyakarta.
"Kami berharap bantuan ini mampu meringankan beban para mahasiswa tersebut selama masih menempuh pendidikan di Yogyakarta," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di sela menyerahkan bantuan itu di komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 10 Januari 2023.
Sultan menuturkan living cost itu diberikan kepada mahasiswa by name by address. Bantuan itu bisa diambil setiap bulannya selama delapan bulan. "Kalau ada masalah dengan pencairan bantuan itu silahkan dikomunikasikan dengan Dinas Sosial,” imbuh Sultan.
Baca juga:Alumnus UGM Terpilih Jadi 20 Inovator Muda Terbaik Dunia di James Dyson Award
Sultan mengungkapkan, Pemda DIY juga telah melayangkan surat ke kampus-kampus para mahasiswa penerima bantuan tersebut sebagai imbauan untuk dapat meringankan beban biaya perkuliahan para mahasiswa tersebut. Dia berharap para mahasiswa bisa tenang menyelesaikan pendidikan tanpa ada yang DO (drop out).
Menurut Sultan, sudah ada satu mahasiswa yang mengaku dibebaskan dari biaya kuliah satu semester. Sultan menginstruksikan agar tak ada mahasiswa putus kuliah akibat terdampak bencana gempa itu. “Kami sudah komunikasikan soal peringanan biaya mahasiswa asal Cianjur ini dengan pihak kampus masing-masing, tolong nanti dikonfirmasikan dengan pihak kampus," kata dia.
Ketua Yayasan Persaudaraan Masyarakat Yogyakarta, Antonius Simon mengatakan, yayasan yang dipimpinnya ini juga turut serta menjadi donatur pemberian bantuan kepada para mahasiswa asal Cianjur ini. Yayasan yang saat ini fokus menyalurkan bantuan di bidang pendidikan ini menjadi pihak yang menanggung bantuan biaya hidup 63 mahasiswa ini.
“Bantuan kali ini merupakan gabungan, ada juga dari Bank BPD DIY dan Dinas Sosial DIY. Yayasan kami sendiri terdiri dari 68 pengusaha di Yogyakarta yang sudah mulai menjadi donatur sejak peristiwa tsunami 2004 lalu,” ujarnya.
Simon menjelaskan, penentuan mahasiswa penerima bantuan dilakukan oleh Dinas Sosial DIY. Dari jumlah 100 lebih mahasiswa, terpilih 63 mahasiswa asal Cianjur yang dinilai paling layak menerima bantuan. Bantuan nantinya akan langsung dikirimkan ke rekening Bank BPD DIY masing-masing mahasiswa setiap bulannya.
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Cianjur di Yogyakarta, Rifqi Nugraha mengatakan, sejak awal rencana pemberian bantuan ini, dirinya menjadi pihak yang dihubungi Dinas Sosial DIY. Dinsos DIY meminta data-data para mahasiswa Cianjur yang sedang berkuliah di Yogyakarta. Dari data itulah seleksi penerima bantuan dilakukan.
“Dari pihak Dinas Sosial juga melakukan cross check secara langsung satu per satu mahasiswa calon penerima. Dan terpilihlah 63 mahasiswa, termasuk saya. Rata-rata mahasiswa penerima bantuan ini memang keluarganya menjadi korban terdampak yang paling parah,” ungkapnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.