Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Ikan Aligator Gar, Ikan yang Dilarang Hidup di Indonesia

image-gnews
Dua ekor ikan aligator yang diamankan petugas Pengawas Perikanan. ANTARA/HO-KKP
Dua ekor ikan aligator yang diamankan petugas Pengawas Perikanan. ANTARA/HO-KKP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan aligator gar dengan nama latin Atractosteus spatula adalah salah satu spesies ikan air tawar terbesar. Memelihara ikan ini melanggar hukum dan siapa pun yang melanggar bisa dipenjara dan denda. Sebab, ikan aligator bukan satwa asli Indonesia dan merupakan ikan invasif, ikan aligator bisa mengancam ekosistem asli dan memangsa satwa endemik.

National Geographic menjelaskan soal ikan yang mirip buaya ini. Diantaranya mengenai bentuk tubuh, habitat dan pertahanan hidupnya.

Bentuk Tubuh

Baca : Pelihara Ikan Aligator Bisa Kena Ancaman Penjara Selama 6 Tahun, Simak Penjelasannya

Ikan aligator gar adalah ikan terbesar dari tujuh spesies gar. Megafish ini memiliki tubuh berbentuk torpedo berwarna coklat zaitun dan dilengkapi dengan sisik berkilau. Panjangnya bisa mencapai 3 meter dan beratnya bisa mencapai hampir 140 kg. Hal ini membuat buat ikan alligator jadi spesies ikan terbesar di Amerika Utara yang hidup di air tawar.

Habitat
Spesies ini pertama kali muncul 157 juta tahun yang lalu. Namun saat ini, gar hanya hidup di Amerika Utara dan Tengah. Saat ini hanya diketahui hidup di bagian bawah Lembah Sungai Mississippi, dari Oklahoma ke barat, Arkansas ke utara, Texas dan sebagian Meksiko ke selatan, dan timur ke Florida. Ikan aligator bisa hidup air payau bahkan air asin, tetapi mereka lebih sering hidup di sungai besar, rawa, dan danau.

Kantung udara ikan aligator tebal, kenyal, dan sangat vaskular. Sehingga memungkinkan ikan ini menelan udara untuk bernafas di perairan dengan oksigen rendah. Ia dapat memperoleh sebanyak 70 persen oksigen yang dibutuhkannya dari atmosfer.

Pertahanan
Meskipun terlihat ganas, gar aligator tidak menimbulkan ancaman bagi manusia dan diketahui tidak ada serangan terhadap manusia.
Namun, mereka dapat menimbulkan bahaya pasif yaitu telur ikan yang beracun bagi manusia jika tertelan. Racun telur alligator gar berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator seperti udang-udangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikan aligator dewasa memangsa ikan. Tetapi mereka juga memakan kepiting biru, kura-kura kecil, unggas air atau burung dan mamalia kecil.

Pemerintah menyarankan untuk memusnahkan ikan alligator gar. Pada abad 20, populasi ikan ini menurun drastis. Hanya Texas dan Louisiana yang mempertahankan populasi stabil. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, populasinya kembali meningkat.

NOVITA ANDRIAN

Baca : Balai Karantina Kembali Musnahkan Puluhan Ikan Aligator

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

24 hari lalu

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

25 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

53 hari lalu

Kerabat menggotong jenazah almarhum Rizal Ramli menuju liang lahat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Mantan menteri di era Gus Dur dan Jokowi ini tengah dirawat karena mengidap kanker pankreas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

Tembakau, konsumsi alkohol, obesitas dan buruknya kualitas udara telah menjadi faktor pemicu utama naiknya prediksi kasus penyakit kanker pada 2050.


Asal-usul Hari Primata Nasional

59 hari lalu

Seniman Wanggi Hoed bersama Koalisi Primates Fight Back melakukan aksi teatrikal di Car Free Day kawasaki Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024. Aksi tersebut dalam rangkaian Hari Primata Indonesia dengan mensosialisasikan sekaligus menyadarkan kepada masyarakat tentang isu eksploitasi monyet, selain itu mereka juga menuntut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menetapkan monyet ekor panjang dan beruk sebagai satwa dilindungi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Asal-usul Hari Primata Nasional

Hari primata merupakan salah satu kampanye untuk menjaga populasi hewan tersebut.


Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

22 Januari 2024

Populasi penduduk Cina terus menurun sejak kebijakan satu anak sejak akhir 1970-an ditetapkan. Lantas, apa saja faktor pemicu lainnya? Foto: Canva
Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

Populasi penduduk Cina terus menurun sejak kebijakan satu anak sejak akhir 1970-an ditetapkan. Lantas, apa saja faktor pemicu lainnya?


Populasi China Anjlok, Ini Penyebab Kaum Muda Ogah Punya Anak

19 Januari 2024

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Populasi China Anjlok, Ini Penyebab Kaum Muda Ogah Punya Anak

Populasi China dilaporkan anjlok sebanyak 2 juta orang pada 2023.


Populasi Cina Turun 2,08 Juta pada 2023

18 Januari 2024

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Populasi Cina Turun 2,08 Juta pada 2023

Populasi Cina turun selama dua tahun berturut-turut, seiring dengan rekor angka kelahiran yang rendah dan gelombang kematian akibat COVID-19.


Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mencoba mobil listrik produksi perusahaan otomotif Vietnam VinFast di Kota Hai Phong, Vietnam, Sabtu 13 Januari 2024. ANTARA/Andi Firdaus
Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

Jokowi mengaku kaget saat mengetahui jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah.


Banyak Migrasi Massal, 7 Negara Eropa ini Alami Penurunan Populasi

4 Januari 2024

Split, Kroasia (Pixabay)
Banyak Migrasi Massal, 7 Negara Eropa ini Alami Penurunan Populasi

Penurunan Populasi tak hanya terjadi di Jepang dan Korea, sejumlah negara Eropa juga mengalaminya